indukan lele jantan dan betina

Begini Ciri-ciri Indukan Lele Jantan dan Betina untuk Pemijahan

Diposting pada

Hasiltani.id – Begini Ciri-ciri Indukan Lele Jantan dan Betina untuk Pemijahan. Pemijahan lele adalah suatu program budidaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan lele. Program ini memerlukan peran penting dari indukan lele jantan dan betina yang memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda. Memilih indukan lele yang tepat sangat penting untuk keberhasilan program pemijahan Sobat Tani.

Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara detail mengenai ciri-ciri indukan lele jantan dan betina yang perlu diperhatikan dalam pemilihan indukan yang tepat untuk pemijahan. Dengan memahami ciri-ciri fisik yang berbeda pada indukan lele jantan dan betina, diharapkan para pembudidaya dapat memilih indukan yang tepat untuk mendapatkan hasil pemijahan yang optimal.

Ciri-ciri Indukan Lele Jantan

Indukan lele jantan memiliki beberapa ciri-ciri fisik yang mudah dikenali, antara lain:

  1. Bentuk Tubuh yang Lebih Panjang dan Kurus Indukan lele jantan memiliki tubuh yang lebih panjang dan kurus dibandingkan dengan betina. Hal ini disebabkan oleh struktur tulang belakang dan tulang panggul yang lebih rapat pada indukan jantan.
  2. Sirip yang Lebih Panjang Indukan lele jantan memiliki sirip ekor dan sirip perut yang lebih panjang dibandingkan dengan betina. Sirip ekor indukan jantan juga lebih runcing dan sedikit melengkung ke atas.
  3. Permukaan Tubuh yang Kasar Permukaan tubuh indukan jantan terasa kasar dan berduri ketika dipegang. Hal ini disebabkan oleh tonjolan-tonjolan tulang yang lebih menonjol pada indukan jantan.
  4. Terdapat Benjolan di Bagian Kepala Indukan lele jantan memiliki benjolan-benjolan pada bagian kepala yang berfungsi sebagai alat peraba. Benjolan ini membantu indukan jantan mencari makanan dan membedakan jenis makanan yang akan dimakannya.

Ciri-ciri Indukan Lele Betina

Indukan lele betina memiliki beberapa ciri-ciri fisik yang berbeda dengan indukan jantan, antara lain:

  1. Bentuk Tubuh yang Lebih Pendek dan Bulat Indukan lele betina memiliki tubuh yang lebih pendek dan bulat dibandingkan dengan jantan. Hal ini disebabkan oleh struktur tulang belakang dan tulang panggul yang lebih longgar pada indukan betina.
  2. Sirip yang Lebih Pendek Indukan lele betina memiliki sirip ekor dan sirip perut yang lebih pendek dibandingkan dengan jantan. Sirip ekor indukan betina juga lebih rata dan tidak melengkung ke atas.
  3. Permukaan Tubuh yang Lebih Licin Permukaan tubuh indukan betina terasa lebih licin dan tidak berduri ketika dipegang. Hal ini disebabkan oleh struktur tulang dan daging yang lebih lembut pada indukan betina.
  4. Tidak Terdapat Benjolan di Bagian Kepala Indukan lele betina tidak memiliki benjolan pada bagian kepala seperti yang dimiliki oleh indukan jantan.
Baca Juga :  Manfaat Ikan Sukang - Mengungkap Kesehatan dan Kecerdasan yang Tersembunyi

Seleksi Indukan Lele Jantan dan Betina Siap Pijah

Memilih induk ikan yang baik merupakan syarat penting dalam kegiatan pembenihan ikan, karena jika seleksinya kurang baik maka kualitas benih yang dihasilkan juga akan buruk.

Induk ikan lele yang unggul sangat mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan. Banyak pembenih ikan yang menggunakan induk yang tidak jelas asal usulnya, sehingga ada kemungkinan terjadi perkawinan sekerabat (Inbreeding) yang dapat menurunkan sifat resesif dari induk dan merusak kualitas benih. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan benih yang lambat dan rentan terhadap serangan penyakit, sehingga kualitas benih yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar.

Oleh karena itu, induk ikan lele yang digunakan sebaiknya tidak memiliki kelainan fisik atau berasal dari satu keturunan. Selain itu, umur dan ukuran induk ikan lele sebaiknya berbeda untuk memastikan keturunan dari induk dalam kegiatan pembenihan.

Sebaiknya dilakukan seleksi terhadap induk yang unggul sehingga hanya induk yang produktif saja yang dipelihara, sehingga biaya perawatan induk dapat ditekan karena untuk merawat induk diperlukan biaya pakan dan lain-lain yang tidak sedikit.

Induk ikan lele yang berkualitas dapat dilihat dari ciri fisik dan faktor genetiknya. Induk yang baik memiliki struktur organ yang lengkap dan proporsional sesuai dengan umurnya. Sedangkan untuk ciri genetik, dapat ditunjukkan dengan adanya sertifikat induk unggul dari unit produksi induk yang sudah melalui tahap uji.

Induk ikan lele yang unggul akan memiliki keturunan dengan Feed Conversion Ratio (FCR) rendah, sehingga dapat meningkatkan penghasilan pendapatan bagi pembudidaya.

Ciri-ciri Indukan Lele Jantan dan Betina yang Baik

Berikut adalah ciri-ciri induk ikan lele yang baik:

  1. Organ tubuh lengkap dan normal.
  2. Umur induk betina minimal 1,5 tahun.
  3. Umur induk jantan minimal 1 tahun.
  4. Bobot induk minimal 1 kg.
  5. Induk betina memiliki tubuh yang gemuk namun tidak berlemak.
  6. Induk jantan memiliki tubuh yang langsing dan rongga perut tidak berlemak.
  7. Alat kelamin normal dan kemerah-merahan.
  8. FCR rendah selama dalam masa perawatan.
Baca Juga :  Manfaat Ikan Cendro dan Penjelasan Lengkapnya

Ciri-ciri Indukan Lele Jantan dan Betina yang Siap Untuk Dipijahkan

Berikut adalah ciri-ciri indukan lele betina yang siap untuk dipijahkan:

  1. Perut membesar dan lembek.
  2. Gerakan agak lambat dan jinak.
  3. Alat kelamin bulat, berwarna kemerahan dan tampak membesar.
  4. Warna tubuh secara umum menjadi coklat kemerahan.
  5. Warna sirip cenderung kemerahan.
  6. Bila perut diurut ke arah alat kelamin, cairan telur akan keluar.

Berikut adalah ciri-ciri indukan lele jantan yang siap untuk dipijahkan:

  1. Tubuh gemuk ramping.
  2. Gerakan lincah dan lebih gesit.
  3. Alat kelamin runcing dan mencapai hingga ke sirip anus.
  4. Warna sirip cenderung kemerahan.

Setelah dilakukan seleksi indukan lele jantan dan betina yang siap untuk dipijahkan, langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

  1. Induk dimasukkan ke dalam wadah terpisah dan dipuasakan.
  2. Untuk induk betina, dilakukan pengecekan tingkat kematangan telur dengan menggunakan kateter (selang kanulasi). Letakkan telur yang diperoleh di atas cawan petri atau kulit. Jika telur terpisah satu sama lain, maka telur tersebut siap untuk dipijahkan. Ciri-ciri telur yang siap untuk dipijahkan adalah ukurannya seragam dan kuning telur menepi.
  3. Ciri-ciri sperma siap untuk dipijahkan adalah berwarna putih kental dan pH sperma 6,5 – 7,5.
  4. Tempatkan induk dalam wadah yang telah disiapkan dan siap untuk dipijahkan.

Sebelum melakukan pemijahan, seleksi induk dan penentuan TKG sangatlah penting untuk mempertahankan tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate/SR) benih ikan lele. Terdapat empat tingkatan TKG ikan lele, dan pada TKG III, induk ikan lele sudah dapat dipijahkan. Namun, sebaiknya induk ikan lele dipijahkan pada TKG IV karena TKG yang rendah dapat menyebabkan larva dan benih ikan lele menjadi lemah serta mengalami pertumbuhan yang lambat. Untuk mengetahui TKG dari induk ikan lele, dapat dilakukan dengan mengambil sel telur pada kantung telur menggunakan selang kanulasi/kateter. Telur yang sudah matang akan terpisah satu dengan yang lain jika diraba dan sudah terdapat polar/inti pada salah satu sisi sel telur.

Baca Juga :  Fakta Penting dalam Pemijahan Ikan Channa Limbata

Kesimpulan

Dalam artikel ini, Hasiltani.id telah membahas mengenai pentingnya memiliki indukan lele jantan dan betina yang tepat dalam proses pemijahan. Memilih indukan yang tepat adalah langkah penting dalam mencapai keberhasilan dalam budidaya ikan lele, karena faktor genetik dan reproduksi yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas benih yang dihasilkan.

Artikel ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan perbedaan antara lele jantan dan betina. Indukan jantan umumnya memiliki tubuh yang lebih ramping, sirip dada yang lebih panjang, serta terlihat lebih aktif dalam mencari makan. Sementara itu, indukan betina cenderung memiliki tubuh yang lebih bulat, sirip dada yang lebih pendek, serta memiliki perut yang lebih besar saat sedang memasuki masa kematangan gonad.

Selain itu, artikel ini juga menjelaskan tentang proses pemijahan yang melibatkan pemilihan dan persiapan indukan. Pemilihan indukan yang sehat dan matang secara reproduksi sangat penting untuk memastikan keberhasilan pemijahan. Persiapan lingkungan yang sesuai, seperti kolam pemijahan dengan kondisi air yang baik dan sarana perlindungan yang cukup, juga perlu diperhatikan.

Kesabaran dan pengawasan yang teliti diperlukan selama proses pemijahan. Indukan lele jantan dan betina akan melakukan serangkaian gerakan dan ritual kawin, diikuti dengan pelepasan telur oleh betina dan pembuahan oleh jantan. Setelah itu, perawatan telur yang baik dan pemantauan terhadap perkembangan embrio menjadi langkah selanjutnya.

Dalam penutup, pemilihan dan persiapan indukan lele jantan dan betina merupakan langkah awal yang krusial dalam pemijahan ikan lele. Dengan pemahaman yang baik mengenai karakteristik indukan serta perawatan yang tepat, diharapkan dapat menghasilkan benih yang sehat dan berkualitas. Keberhasilan pemijahan ikan lele tidak hanya berdampak positif bagi petani, tetapi juga pada industri perikanan secara keseluruhan.

Sekarang, dengan pengetahuan yang diperoleh, para petani dapat melangkah maju dalam memilih indukan lele jantan dan betina yang tepat serta mengoptimalkan pemijahan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha budidaya ikan lele.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *