Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah

Memahami Kaidah Tajwid – Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah dalam Al-Qur’an

Diposting pada

Hasiltani.id – Memahami Kaidah Tajwid – Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah dalam Al-Qur’an. Pada kesempatan ini, kita akan menjelajahi dan memahami lebih dalam mengenai contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Al-Qur’an.

Mad shilah thawilah merupakan salah satu kaidah tajwid yang memiliki peran penting dalam membaca Kitab Suci. Pemahaman terhadap karakteristik dan penerapan bacaan mad shilah thawilah akan memberikan kejelasan dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an secara benar.

Dengan memahami contoh-contoh konkret bacaan mad shilah thawilah, diharapkan pembaca dapat mengenali pola dan aturan yang berkaitan dengan mad ini.

Penggunaan mad shilah thawilah juga menjadi kunci dalam mencapai tartil, yaitu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang baik dan benar.

Mari kita eksplorasi bersama contoh-contoh bacaan mad shilah thawilah dalam beberapa ayat Al-Qur’an untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kaidah tajwid ini.

Mengenal Bacaan Mad Shilah Thawilah

Mad shilah thawilah merupakan jenis huruf mad yang diperpanjang dan dianggap sebagai tambahan yang muncul setelah ha dhomir, kemudian diikuti oleh hamzah qatha’.

Panjang dari bacaan mad shilah thawilah adalah 2 setengah alif atau 5 harakat, namun juga dapat dibaca dengan panjang 2 harakat seperti mad jaiz munfasil apabila ingin membacanya dengan cepat.

Posisi mad shilah thawilah terletak setelah ha dhomir, di mana sesudahnya terdapat hamzah qatha’. Sebagai contoh, pada kalimat بِهٖٓ اِلَّا (sebelum ha berupa da berharakat).

Penting untuk dicatat bahwa jika setelah ha dhomir tidak diikuti oleh hamzah qatha’, maka bacaan mad shilah thawilah tidak dapat diterapkan.

Persyaratan bacaan panjang mad shilah thawilah serupa dengan mad shilah qashirah, yaitu terletak sebelum hamzah qatha’ yang diikuti oleh huruf berharakat.

Jika huruf tersebut sukun atau mati, maka mad shilah thawilah tidak bisa dibaca, seperti pada contoh نُوْحِيْهِ اِلَيْكَ (sebelum ha dhomir berupa huruf tanpa harakat).

Mad shilah thawilah terdiri dari dua huruf, yaitu wau dan ya, yang dianggap sebagai tambahan. Sebagai contoh pada kalimat بِهٖٓ اِلَّا, setelah ha dhomir sebenarnya terdapat huruf mad berupa ya yang tidak dibaca (dikira-kirakan).

Contoh lainnya adalah تَأْوِيْلَهٗٓ اِلَّا, di mana setelah ha dhomir sebenarnya terdapat huruf mad berupa wau yang tidak dibaca (dikira-kirakan).

Baca Juga :  Contoh Qalqalah Sugra dalam Surat Al-Quran

Ciri-ciri khas mad shilah thawilah dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Terletak pada Ha Dhomir: Mad shilah thawilah muncul pada huruf Ha Dhomir.
  2. Setelah Ha Dhomir Berupa Hamzah Qatha’: Mad shilah thawilah terjadi ketika Ha Dhomir diikuti oleh hamzah qatha’.
  3. Sebelum Ha Dhomir Berupa Huruf Berharakat: Bacaan mad shilah thawilah terjadi sebelum Ha Dhomir jika huruf yang mendahuluinya memiliki harakat.

Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah Beserta Suratnya

1. Surat Al-Baqarah Ayat 26

۞ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ

Artinya: “۞ Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan, sebesar nyamuk atau bahkan yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka menyadari bahwa perumpamaan tersebut adalah kebenaran yang berasal dari Tuhannya. Namun, orang-orang kafir bertanya, ‘Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?’ Dengan perumpamaan itu, Allah sesatkan banyak orang dan memberi petunjuk kepada banyak orang pula. Namun, yang sesat oleh perumpamaan tersebut hanyalah orang-orang fasik.”

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam surat Al-Baqarah ayat 26 adalah بِهٖٓ.

2. Surat Āli ‘Imrān Ayat 7

هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ اٰيٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الْكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاۤءَ تَأْوِيْلِهٖۚ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيْلَهٗٓ  اِلَّا اللّٰهُ  ۘوَالرّٰسِخُوْنَ فِى الْعِلْمِ يَقُوْلُوْنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ  كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Artinya: Dialah (Allah) yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad). Di antara ayat-ayatnya, ada yang bersifat tegas dan jelas (muhkamat), itulah pokok-pokok isi Kitab (Al-Qur’an), dan yang lain bersifat ambigu dan dapat diartikan lebih dari satu (mutasyabihat). Adapun orang-orang yang dalam hatinya cenderung kepada kesesatan, mereka mengikuti ayat-ayat yang bersifat ambigu untuk menimbulkan fitnah (kekacauan dan keraguan) serta mencari-cari penafsirannya. Padahal, tak seorang pun mengetahui penafsirannya kecuali Allah. Orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam berkata, “Kami beriman kepada Al-Qur’an, semuanya berasal dari Tuhan kami.” Hanya orang-orang yang memiliki pemahaman yang mendalam yang dapat mengambil pelajaran darinya.

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam surat Ali Imran ayat 7 adalah تَأْوِيْلَهٗٓ.

3. Surat An-Nisā’ Ayat 11

يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ  لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا

Baca Juga :  Contoh Qalqalah Kubra Beserta Surat dalam Al-Quran

Artinya: Allah telah menetapkan ketentuan (wajib waris) bagi kamu mengenai pembagian warisan untuk anak-anakmu, di mana bagian seorang anak laki-laki setara dengan bagian dua orang anak perempuan. Jika anak-anak yang diwarisi semuanya perempuan dan jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka adalah dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika hanya satu anak perempuan, dia akan menerima setengah dari harta tersebut. Bagi kedua orang tua yang ditinggalkan, masing-masing mendapatkan seperenam dari harta yang ditinggalkan, asalkan yang meninggal memiliki anak. Jika yang meninggal tidak memiliki anak dan diwarisi oleh kedua orang tuanya, ibunya mendapatkan sepertiga. Jika yang meninggal memiliki beberapa saudara, ibunya mendapatkan seperenam. Pembagian warisan dilakukan setelah melaksanakan wasiat atau melunasi utang yang ditinggalkan. Mengenai orang tua dan anak-anakmu, kamu tidak tahu siapa di antara mereka yang lebih bermanfaat bagimu. Semua ini adalah ketetapan Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam surat An-Nisa ayat 11 adalah وَّوَرِثَهٗٓ.

4. Surat Al An’am Ayat 17

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَ ۗوَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: Jika Allah menimpakan bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghapusnya kecuali Dia; dan jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat Al-An’am ayat 17 adalah لَهٗٓ.

5. Surat Al A’raf Ayat 3

اِتَّبِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ

Artinya: Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pelindung selain Dia. Sungguh sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat Al-A’raf ayat 3 adalah دُوْنِهٖٓ.

6. Surat Al Anfal Ayat 1

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya: Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang pembagian harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu adalah milik Allah dan Rasul-Nya (sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya). Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah, perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah serta Rasul-Nya, jika kalian adalah orang-orang yang beriman.”

Baca Juga :  Apa itu Idgham Syafawi dan Contohnya

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat Al-Anfal ayat 1 adalah وَرَسُوْلَهٗٓ.

7. Surat At Taubah Ayat 1

بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ

Artinya: Ini adalah pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad) terhadap orang-orang musyrik yang telah kamu buat perjanjian dengan mereka untuk tidak saling berperang.

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat At-Taubah ayat 1 adalah رَسُوْلِهٖٓ.

8. Surat Al Maidah Ayat 7

وَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَمِيْثَاقَهُ الَّذِيْ وَاثَقَكُمْ بِهٖٓ ۙاِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ

Artinya: Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah Dia ikatkan kepadamu ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

Maksudnya, perjanjian untuk mendengar dan taat kepada Nabi Muhammad saw. dalam kondisi apa pun yang diikrarkan pada waktu baiat (sumpah setia).

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat Al-Maidah ayat 7 adalah بِهٖٓ.

9. Surat Yasin Ayat 23

ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ

Artinya: Mengapa aku harus mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika Allah, Yang Maha Pengasih, berkehendak menimpakan bencana kepadaku, pasti pertolongan dari sembahan-sembahan itu tidak akan berguna sama sekali bagi diriku, dan mereka tidak dapat menyelamatkanku.

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat Yasin ayat 23 adalah دُوْنِهٖٓ.

10. Surat Al Waqiah Ayat 64

ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزّٰرِعُوْنَ

Artinya: Apakah kamu yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan?

Contoh bacaan mad shilah thawilah dalam Surat Al-Waqi’ah ayat 64 adalah تَزْرَعُوْنَهٗٓ.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah.

Dengan demikian, kita telah mengeksplorasi contoh bacaan mad shilah thawilah dalam beberapa ayat Al-Qur’an.

Pemahaman tentang mad shilah thawilah menjadi penting bagi mereka yang mempelajari ilmu tajwid dan ingin meraih kefasihan dalam membaca Al-Qur’an.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan membantu pembaca dalam memahami karakteristik serta contoh-contoh bacaan mad shilah thawilah.

Jangan ragu untuk terus mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Mari terus meningkatkan kualitas ibadah kita melalui memahami dan mengamalkan ajaran-Nya. Terima kasih atas perhatian dan selamat belajar!

Terimakasih telah membaca artikel Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah ini, semoga informasi mengenai Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah ini bermanfaat untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *