Syarifah Nur Maya

Syarifah Nur Maya, Waliyah Muda yang Memimpin Kelompok Umrah

Diposting pada

Hasiltani.id – Syarifah Nur Maya, Waliyah Muda yang Memimpin Kelompok Umrah untuk Mencium Hajar Aswad. Di tanah Kalimantan Selatan, terdapat sebuah warisan spiritual yang menjadi perbincangan dan fenomena menarik dalam dunia keagamaan.

Pusaka Kalimantan ini mengisahkan kisah seorang wanita bernama Syarifah Nur Maya yang dianggap sebagai salah satu wali Allah yang luar biasa.

Nama dan kisahnya telah melegenda di kalangan penduduk setempat dan menjadi objek perhatian para pencari kebenaran spiritual.

Dalam artikel ini, kita akan mengungkap secara mendalam kisah Syarifah Nur Maya, bagaimana kehidupannya yang penuh misteri dan keajaiban telah memberikan dampak besar pada masyarakat Kalimantan Selatan, serta bagaimana makamnya dianggap sebagai tempat yang sarat dengan energi spiritual.

Mari kita menjelajahi kisah yang begitu mengagumkan dari Pusaka Kalimantan, Syarifah Nur Maya.

Siapa Syarifah Nur Maya?

Namanya adalah Syarifah Nur Maya binti Al Habib Abdurrahman bin Husin bin Abdullah Al Fachir Asseggaf. Bagi banyak orang, perilakunya dianggap luar biasa dan tak seperti manusia biasa.

Menurut sumber dari laduni.id, Syarifah Nur Maya meninggal pada usia yang masih muda, yaitu 32 tahun, dan menjaga keperawanannya hingga akhir hayat.

Keajaiban dalam kehidupannya sudah muncul sejak usia lima tahun. Salah satu di antaranya adalah ketika ia memberitahu kedua orangtuanya bahwa ia akan meninggal pada usia 32 tahun.

Ketika ia hendak pergi umrah, semua uang yang akan digunakan untuk biaya perjalanan diserahkan kepadanya. Setelah itu, ia berangkat ke Mekkah. Namun, di rumah, ayahnya, Habib Abdurrahman, secara tidak sengaja menemukan tumpukan uang yang seharusnya telah diserahkan untuk biaya umrah, masih utuh.

Baca Juga :  Manfaat Minyak Batu dan Efek Sampingnya pada Anak-anak

Ayahnya segera meneleponnya untuk memastikan apakah ia benar-benar sudah berada di Mekkah. Syarifah Nur Maya menjawab bahwa ia berada di Makkah saat itu, dan ia mengirimkan foto dirinya di depan gerbang makam Nabi Muhammad SAW sebagai bukti.

Pusaka Kalimantan Syarifah Nur Maya

Salah satu keajaiban lainnya terjadi setelah kematiannya. Pada suatu waktu, ia memandu sekelompok jamaah umrah dari Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, untuk mencium batu Hajar Aswad di Masjidil Haram, meskipun ia sendiri sudah meninggal empat tahun sebelumnya.

Kisah ini menjadi sangat terkenal di masyarakat Kalimantan dan menjadi bukti keistimewaan Syarifah Nur Maya.

Keajaiban lain adalah bahwa ia masih terus berziarah ke makam Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf di Jeddah, meskipun ia telah meninggal.

Suatu malam saat berziarah, penjaga makam terkejut melihat kehadiran Syarifah Nur Maya, karena semua pintu masuk telah terkunci.

Namun, ketika mereka melihat kehadiran Syarifah Nur Maya, semua pintu masuk terbuka dengan sendirinya.

Setelah berziarah, penjaga bertanya kepadanya, “Siapa kamu?” Ia menjawab, “Saya adalah Syarifah Nur Maya binti Habib Abdurrahman Al Fachier Assegaf.

Jika ingin bertemu dengan saya, silakan datang ke daerah Padang Panjang, itulah tempat pemakamanku,” kata Syarifah Nur Maya sambil pergi.

Esok harinya, si penjaga segera menghubungi Habib Ali bin Abdullah Alaydrus Martapura untuk mengungkapkan pertemuannya dengan wanita misterius yang baru saja dia temui.

Habib Ali bin Abdullah Alaydrus dengan tegas membenarkan bahwa wanita tersebut adalah Syarifah Nur Maya, yang telah meninggal dunia dan dimakamkan di daerah Padang Panjang.

Setelah percakapan melalui telepon itu, si penjaga bertekad untuk mengunjungi makam Syarifah Nur Maya. Ia menunggu kesempatan yang tepat, dan akhirnya tiba saatnya ketika dia datang ke Indonesia.

Baca Juga :  Tafsir Setelah Wafat - Mengungkap Alasan di Balik Pangkat Wali Qutub

Hal ini terjadi pada saat yang bersamaan dengan perayaan Haulah Abah Guru Sekumpul.

Si penjaga pun tidak melewatkan kesempatan untuk berziarah ke makam Syarifah Nur Maya. Di sana, ia bertemu dengan ayahanda dari wanita tersebut, Habib Abdurrahman.

Tidak hanya si penjaga yang memiliki pengalaman yang luar biasa. Seorang habib lainnya juga memiliki cerita unik saat melakukan ziarah ke makam Syarifah Nur Maya bersama rombongannya.

Pada suatu malam, ketika sang habib sedang berziarah, mereka memutuskan untuk membacakan Maulid Simthud Durar. Namun, saat prosesi pembacaan maulid berlangsung, tiba-tiba saja lampu di sekitar makam padam tanpa alasan yang jelas.

Namun, dalam kegelapan tersebut, tiba-tiba muncul cahaya terang yang berasal dari makam Syarifah Nur Maya. Secara spontan, sang habib mulai membacakan syair Ya Hannan Ya Manan, merasakan kehadiran spiritual yang kuat di tempat tersebut.

Saat ini, makam Syarifah Nur Maya terletak di Jalan PM. Noor Kusambi, Padang Panjang, Desa Mandiangin, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Tempat ini menjadi tujuan banyak peziarah yang ingin merasakan keberkahan dan keajaiban yang terkait dengan sosok Syarifah Nur Maya.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Syarifah Nur Maya, Waliyah Muda yang Memimpin Kelompok Umrah untuk mencium Hajar Aswad.

Pusaka Kalimantan Syarifah Nur Maya adalah sebuah warisan spiritual yang terus hidup dan menginspirasi generasi setelah generasi.

Kisahnya yang penuh misteri dan keajaiban mengingatkan kita akan kekuatan iman, ketabahan, dan cinta kepada Tuhan yang luar biasa.

Makam Syarifah Nur Maya di Padang Panjang, Kalimantan Selatan, tetap menjadi tempat yang penuh dengan energi spiritual, menarik peziarah dari berbagai penjuru.

Ia adalah bukti bahwa kebaikan dan keberkahan dapat terus mengalir melalui kehidupan seseorang bahkan setelah meninggalkan dunia ini.

Baca Juga :  Manfaat Adiwiyata dan Tujuannya

Sebagai Pusaka Kalimantan yang tak ternilai, kisah Syarifah Nur Maya mengajarkan kita untuk selalu mencari makna yang lebih dalam dalam kehidupan kita, dan untuk memelihara iman serta hubungan spiritual dengan Tuhan.

Semoga kisahnya tetap menjadi sumber inspirasi dan kebijaksanaan bagi kita semua, dan Pusaka Kalimantan Syarifah Nur Maya akan terus berlanjut sebagai warisan berharga bagi bangsa ini.

Terima kasih telah membaca artikel Syarifah Nur Maya ini, semoga informasi mengenai Syarifah Nur Maya ini bermanfaat untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *