Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya

Eksplorasi Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya

Diposting pada

Hasiltani.id – Eksplorasi Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya. Senjata Badik, ikon tradisional yang menghiasi warisan budaya Bugis Makassar, memiliki daya tarik yang tak terbantahkan.

Namun, jauh melampaui tajamnya bilah dan keindahan rancangan, tersembunyi makna yang lebih dalam. Artikel ini akan membimbing Sobat dalam menggali lebih dalam tentang jenis-jenis pamor Badik dan tuahnya yang mereka simpan.

Dari perlindungan hingga kewibawaan, mari kita eksplorasi makna dan pesan spiritual yang melekat pada setiap pamor, membuka pintu ke kearifan dan kekayaan budaya nenek moyang kita.

Apa itu Badik?

Sebelum membahas mengenai Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya, mari simak penelasan dan asal-usul Badik.

Badik, senjata tradisional yang membanggakan masyarakat Bugis Makassar, tidak hanya memiliki peran sebagai alat tajam, melainkan juga diyakini memiliki kekuatan gaib. Dalam budaya Bugis, senjata ini sering disebut dengan sebutan “Kawali”.

Masyarakat Mandar juga memiliki senjata serupa dengan Badik, dikenal sebagai Badik Mandar atau Kobi Jambia.

Bagi orang Bugis, Badik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan selalu dibawa dalam segala aktivitas, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Masyarakat Bugis bahkan memiliki ungkapan yang mengatakan, “Seseorang bukanlah pria sejati jika tidak memiliki Badik. Jangan pisahkan diri dari besi (senjata) karena besi adalah saudara kita.” Bagi mereka, Badik bukan hanya alat tikam, tetapi juga melambangkan status, kepribadian, dan karakter pemiliknya.

Baca Juga :  Filosofi dan Tuah Pamor Tunggak Semi - Makna Mendalam

Tradisi membawa Badik atau Kawali di kalangan masyarakat Bugis seringkali terkait dengan Pranata sosial yang disebut “Siri”.

Dalam beberapa kasus, Badik dapat digunakan sebagai sarana untuk menjaga harga diri dan kehormatan keluarga. Bahkan hingga kini, di beberapa daerah, tradisi membawa Badik masih tetap ada.

Namun, kebiasaan ini tidak berarti bahwa masyarakat Bugis Makassar adalah penganut kekerasan atau senang mencari konflik. Lebih kepada penekanan makna simbolis yang diakui oleh Badik atau Kawali.

Seperti halnya Keris, Badik juga penuh dengan makna dan filosofi. Di tradisi Bugis, bahkan ada praktik turun-temurun yang memberikan anak-anak yang dewasa dengan sebilah Badik yang cocok dengan sifat pribadi mereka, termasuk untuk anak perempuan.

Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya

Berikut ini adalah Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya yang diyakini memiliki kekuatan magis:

1. Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng (Naokko’ Panggulu)

Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng Naokko’ Panggulu mengacu pada pamor Batu Lappa atau Uleng-Puleng yang terletak di pangkal bilah Badik.

Sebagian pamor ini ada dalam pesi/oting dan sebagian lainnya keluar atau terlihat di bagian pangkal bilah. Pamor ini memiliki makna yang tidak bisa diterjemahkan dengan kata-kata, lebih pada aspek spiritual.

2. Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng (pada punggung bilah)

Pamor Batu Lappa pada punggung bilah Badik adalah varian pamor yang dicari banyak orang karena dianggap membawa keberuntungan, terutama jika berada dekat pangkal bilah.

3. Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng (pada ujung punggung Badik)

Pada Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya, Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng yang terdapat di ujung bilah Badik, dengan pamor yang meluas dari pangkal hingga ujung bilah, disebut “La Uleng Tepu” atau Bulan Purnama.

Katanya, pemilik Badik dengan pamor ini tidak akan melihat atau menyebabkan darah. Ini mengandung arti keamanan dan perlindungan.

Namun, Badik dengan pamor ini sebaiknya tidak ditempatkan dekat wanita yang akan melahirkan karena bisa menyulitkan persalinan.

Baca Juga :  Memahami Khasiat dan Manfaat Batu Akik Badar Lumut

4. Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng (terletak pada baja/mata Badik)

Pamor Batu Lappa/Uleng-Puleng yang ada pada baja/mata Badik juga sangat dicari karena dipercaya memiliki efek positif pada kewibawaan dan kepemimpinan.

5. Pamor Ure’ Tuo (melintang dari pangkal hingga ujung bilah)

Pamor Ure’ Tuo yang melintasi bilah Badik dari pangkal hingga ujungnya dihargai karena dianggap membawa tuah baik dalam hal kepemimpinan, kewibawaan, dan penundukan. Pemiliknya dihormati oleh bawahannya.

6. Pamor Ure’ Tuo (terputus dari pangkal hingga ujung bilah)

Pada Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya, Pamor Ure’ Tuo yang tidak terputus dari pangkal hingga ujung bilah juga banyak dicari karena dipercaya membawa keberuntungan dan ketentraman.

7. Pamor Ure’ Tuo (melintasi dari satu sisi bilah ke sisi lainnya)

Pamor ini, seperti Badik Sambang/Gareno, sangat dicari. Dikenal karena tuahnya yang membawa keberuntungan, kewibawaan, kepemimpinan, bahkan disebut sebagai “Datun-na Badik” atau Raja Badik.

8. Pamor Kurissi Gamecca’

Pada Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya, Pamor Kurissi Gamecca’ adalah langka. Dahulu, pamor ini hanya dibuat saat pernikahan putra atau putri bangsawan atau Raja.

Motifnya menyerupai anyaman bambu (Gamecca’ dalam bahasa Bugis). Sulit dibuat dan menggunakan banyak bahan pamor.

9. Sippa Sikadong, Massalo’/Mabbelesse, Bettu Cigerro’, Sumpang Buaja, Mattellongi, Sumpang Salo’

Pamor ini disebut Pamor Sukku’ (Cukup). Cocok untuk pedagang dan pengusaha karena membawa keberuntungan. Jika semua jenis pamor ini ada pada satu Badik, pemiliknya akan diuntungkan dalam hal rejeki dan asmara.

10. Pamor Sambang/Gareno

Pamor Sambang (Makassar) atau Gareno (Bugis) dulu langka karena teknik pembuatannya hilang. Setelah tahun 90-an, teknik ini mulai muncul lagi namun hanya diketahui oleh beberapa ahli.

11. Pamor Mata Rakkapeng

Pada Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya, Pamor Mata Rakkapeng dicari oleh kolektor Badik. Bentuknya berupa setengah lingkaran pada mata Badik dengan warna berbeda.

Ini langka karena sulit dibuat dan memerlukan material khusus.

Baca Juga :  Mengenal Sejarah Tokoh Bagong dan Berbagai Sebutan Nama

12. Pamor Bonto Mate’ne

Pamor ini langka dan dicari. Sama dengan Dato-Dato, tetapi dengan motif timpa’ laja’ yang unik.

13. Pamor Bontoala

Pamor ini juga langka dan dicari. Menyerupai Balo Pakke’, namun lebih tipis dan berlapis-lapis.

Semua pamor Badik memiliki makna simbolis dan spiritual. Badik harus dicabut hanya untuk melindungi diri atau kehormatan, bukan untuk tujuan jahat.

Badik adalah simbol pesan leluhur yang menjunjung kebenaran dan kehormatan. Kecakapan dan bijaksana pemiliknya lebih penting daripada senjata itu sendiri.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya.

Dalam dunia seni bela diri tradisional Bugis Makassar, Badik tak hanya sekadar senjata, tetapi juga sebuah warisan berharga yang membawa dalam dirinya sejuta makna dan filosofi.

Jenis-jenis pamor Badik yang beragam menjadi cerminan dari keragaman keyakinan dan tuah yang mereka bawa. Pamor-pamor seperti Batu Lappa/Uleng-Puleng, Ure’ Tuo, serta Mata Rakkapeng, menciptakan keseimbangan antara keahlian fisik dan dimensi gaib.

Dari hulu hingga hilir, setiap pamor memiliki tuahnya masing-masing. Ada yang memberi perlindungan dan keselamatan, ada pula yang membawa keberuntungan, kewibawaan, atau kepemimpinan.

Di tengah pemahaman bahwa Badik bukan hanya alat pertarungan, melainkan juga simbol identitas, karakter, dan sejarah, senjata ini tetap berdiri kokoh sebagai tonggak budaya yang berharga.

Dengan mengenal jenis-jenis pamor Badik dan tuahnya, kita dapat memahami bahwa Badik lebih dari sekadar senjata; ia adalah penghubung antara alam nyata dan alam spiritual.

Terimakasih telah membaca artikel Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya, semoga artikel Jenis-jenis Pamor Badik dan Tuahnya ini bermanfaan untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *