Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih

Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih dalam Al-Quran

Diposting pada

Hasiltani.id – Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih dalam Al-Quran. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang dua konsep penting dalam bahasa Arab, yaitu “Mudhof” dan “Mudhof Ilaih.”

Dalam konteks bahasa Arab dan Al-Quran, kedua konsep ini memiliki peranan yang sangat penting dalam memahami struktur kalimat dan tata bahasa.

Khususnya dalam Al-Quran, kita akan menemukan banyak contoh-contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih yang membantu menguatkan makna dan pesan yang terkandung dalam setiap ayatnya.

Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang kedua konsep ini dan menggambarkan bagaimana mereka digunakan dalam bahasa Arab dan Al-Quran.

Surat An-Nas

Surat An-Nas adalah surat terakhir dalam Al-Quran, dan juga merupakan salah satu dari 114 surat yang ada dalam kitab suci Islam tersebut. Surat ini termasuk dalam kelompok surat-surat pendek dan terdiri dari 6 ayat.

Surat An-Nas membahas tentang perlindungan Allah dari kejahatan-kejahatan yang ada di sekitar manusia.

Dalam surat ini, Allah diajarkan umat manusia untuk berlindung kepada-Nya dari setan dan bisikan jahatnya.

Surat ini mengajarkan pentingnya mencari perlindungan Allah dari gangguan dan pengaruh buruk yang dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan manusia.

Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih

Dalam Al-Quran, contoh-contoh idhofah sangatlah banyak. Hampir setiap surah dalam Al-Quran mengandung contoh-contoh mudhof dan mudhof ilaih.

Salah satu contohnya dapat ditemukan dalam Surat An-Nas, meskipun surat ini terdiri hanya dari 6 ayat, namun terdapat contoh-contoh idhofah yang kaya.

Namun sebelumnya, penting untuk memahami bahwa mudhof dan mudhof ilaih adalah komponen utama dalam konstruksi gramatikal idhofah.

Mudhof merupakan bagian pertama, sementara mudhof ilaih merupakan bagian kedua dari tarkib idhofi tersebut.

Begitu pula jika idhofah terdiri dari lebih dari 2 kalimat, konsep mudhof dan mudhof ilaih tetap berlaku dalam struktur tersebut.

Surat An-Nas terdiri dari 6 ayat, dengan contoh-contoh yang terdapat mulai dari ayat 1 sampai ayat 5. Pada ayat terakhir, ayat ke-6, tidak terdapat contoh mudhof dan mudhof ilaih.

Baca Juga :  Mengungkap Makna - Contoh Jumlah Fi’liyah dalam Al-Quran

Berikut ini adalah contoh-contoh selengkapnya dari Surat An-Nas dalam bahasa Arab beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

Surat An-Nas adalah surat terakhir dalam Al-Quran, dan setiap ayatnya memiliki makna dan pengajaran yang penting. Berikut ini adalah penjelasan lebih mendetail mengenai ayat pertama dan kedua dari Surat An-Nas:

Ayat 1:

 قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia” (Qs. An-Nâs [114]: 1).

Pada ayat pertama ini, terdapat dua contoh yang penting dalam tata bahasa Arab:

  1. Contoh Mudhof (مضاف): Kata “رَبِّ” (rabbi) yang artinya “Tuhan” adalah contoh mudhof. Ini adalah kata yang digunakan untuk merujuk kepada Tuhan, yang adalah objek perlindungan dalam ayat ini.
  2. Contoh Mudhof Ilaih (مضاف إليه): Kata “النَّاسِ” (an-nâsi) yang artinya “manusia” adalah contoh mudhof ilaih. Ini adalah kata yang menjelaskan kepada siapa perlindungan itu ditujukan, yaitu kepada manusia.

Jadi, pada ayat pertama ini, contoh mudhof dan mudhof ilaihnya adalah “رَبِّ النَّاسِ” (rabbi an-nâsi), yang artinya “Tuhannya manusia.”

Ini mengacu pada Tuhan yang kita cari perlindungan-Nya dari berbagai gangguan dan kejahatan.

Ayat 2:

مَلِكِ النَّاسِ

Artinya: Raja manusia (Qs. An-Nâs [114]: 2).

Pada ayat kedua ini, terdapat satu contoh yang penting dalam tata bahasa Arab:

  1. Contoh Mudhof (مضاف): Kata “مَلِكِ” (maliki) yang artinya “raja” adalah contoh mudhof. Ini adalah kata yang digunakan untuk merujuk kepada Allah sebagai Raja atau Penguasa manusia.
  2. Contoh Mudhof Ilaih (مضاف إليه): Kata “النَّاسِ” (an-nâsi) yang artinya “manusia” adalah contoh mudhof ilaih. Ini adalah kata yang menjelaskan kepada siapa Allah adalah Raja.

Jadi, pada ayat kedua ini, contoh mudhof dan mudhof ilaihnya adalah “مَلِكِ النَّاسِ” (maliki an-nâsi), yang artinya “Raja manusia.”

Ini menegaskan bahwa Allah adalah Raja yang menguasai seluruh manusia dan alam semesta.

Ayat 3

إِلَٰهِ النَّاسِ

Artinya: “Sembahan manusia” (Qs. An-Nâs [114]: 3).

Baca Juga :  Bahasa Arab Petani dan Contoh Percakapan Tentang Petani

Pada ayat ini, terdapat dua contoh penting dalam tata bahasa Arab:

  1. Contoh Mudhof (مضاف): Kata “إِلَٰهِ” (ilahi) yang artinya “sesembahan” atau “yang disembah” adalah contoh mudhof. Ini adalah kata yang digunakan untuk merujuk kepada Allah sebagai Sembahan atau Sesembahan manusia.
  2. Contoh Mudhof Ilaih (مضاف إليه): Kata “النَّاسِ” (an-nâsi) yang artinya “manusia” adalah contoh mudhof ilaih. Ini adalah kata yang menjelaskan kepada siapa Allah adalah Sembahan.

Jadi, pada ayat ketiga ini, contoh mudhof dan mudhof ilaihnya adalah “إِلَٰهِ النَّاسِ” (ilahi an-nâsi), yang artinya “Sembahan manusia.”

Ini menggambarkan bahwa Allah adalah Sesembahan yang disembah oleh semua manusia.

Ayat 4

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

Artinya: “Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi” (Qs. An-Nâs [114]: 4).

Pada ayat keempat ini, terdapat contoh tarkib idhofah yang terdiri dari 3 kata, yaitu “syarri” (kejahatan), “al-waswasi” (bisikan), dan “al-khannas” (yang bersembunyi).

  1. Contoh Mudhof pertama adalah “syarri” (شَرِّ), yang berarti “kejahatan” atau “yang jahat”. Ini adalah kata yang menggambarkan sifat dari kejahatan yang ingin dihindari.
  2. “Al-waswasi” (الْوَسْوَاسِ) adalah contoh mudhof ilaih pertama. Ini adalah kata yang merujuk kepada bisikan dan godaan setan yang datang kepada manusia.
  3. “Al-khannas” (الْخَنَّاسِ) adalah contoh mudhof ilaih kedua. Ini adalah kata yang berarti “yang bersembunyi” atau “yang menghindar”. Kata ini merujuk kepada setan yang mencoba untuk bersembunyi dan tidak terlihat oleh manusia.

Jadi, pada ayat keempat ini, tarkib idhofahnya (mudhof dan mudhof ilaih) adalah “syarri al-waswasi al-khannas” yang artinya “kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.”

Ayat ini mengingatkan kita untuk berlindung kepada Allah dari segala bentuk godaan dan kejahatan setan yang mencoba mempengaruhi pikiran dan tindakan manusia.

Ayat 5

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ

Artinya: “yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia” (Qs. An-Nâs [114]: 5).

Pada ayat kelima ini, terdapat dua contoh penting dalam tata bahasa Arab:

  1. Contoh Mudhof (مضاف): Kata “صُدُورِ” (shudur) yang berarti “dada” atau “hati” adalah contoh mudhof. Ini adalah kata yang merujuk kepada tempat di mana setan berusaha membisikkan kejahatan, yaitu dalam hati manusia.
  2. Contoh Mudhof Ilaih (مضاف إليه): Kata “النَّاسِ” (an-nâsi) yang artinya “manusia” adalah contoh mudhof ilaih. Ini adalah kata yang menjelaskan kepada siapa setan melakukan bisikan kejahatan.
Baca Juga :  Belajar Bahasa Arab Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam

Jadi, pada ayat kelima ini, contoh mudhof dan mudhof ilaihnya adalah “صُدُورِ النَّاسِ” (shudur an-nâsi), yang artinya “dada manusia.”

Ini mencerminkan bagaimana setan berusaha mempengaruhi hati manusia dengan membisikkan kejahatan.

Ayat 6

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya: “dari (golongan) jin dan manusia” (Qs. An-Nâs [114]: 6).

Pada ayat keenam ini, tidak terdapat contoh idhofah (mudhof dan mudhof ilaih).

Ini merupakan susunan frase atau frasa langsung yang menjelaskan bahwa manusia harus mencari perlindungan Allah dari gangguan dan pengaruh jahat yang berasal dari dua golongan, yaitu jin dan manusia.

Dengan demikian, ayat terakhir dari Surat An-Nas menyimpulkan pesan penting bahwa perlindungan Allah diperlukan dari segala bentuk gangguan dan pengaruh buruk yang dapat datang dari makhluk-makhluk Allah, baik dari golongan jin maupun manusia.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih.

Kita telah menjelajahi konsep penting dalam bahasa Arab, yaitu “Mudhof” dan “Mudhof Ilaih.”

Kedua konsep ini memberikan dasar yang kuat dalam memahami tata bahasa Arab dan memahami pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Quran.

Dengan memahami bagaimana Mudhof dan Mudhof Ilaih digunakan dalam kalimat, kita dapat menggali lebih dalam makna dari teks-teks Al-Quran dan teks-teks dalam bahasa Arab lainnya.

Terimakasih telah membaca artikel Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih ini.

Semoga artikel mengenai Contoh Mudhof dan Mudhof Ilaih ini telah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep ini dan memberikan wawasan yang berguna bagi para pembaca dalam memahami bahasa Arab dan Al-Quran secara lebih mendalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *