Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim

Makna Mendalam Pada Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim

Posted on

Hasiltani.id – Makna Mendalam Pada Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim.Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim mengandung makna mendalam dalam konteks keagamaan, khususnya dalam tradisi Islam.

Ungkapan ini merupakan bagian dari sholawat, doa penuh rahmat dan keselamatan yang umumnya diucapkan oleh umat Muslim sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna, konteks, dan keberkahan yang terkandung dalam Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim.

Penelusuran ini akan membantu kita memahami pentingnya sholawat dalam praktik keagamaan serta bagaimana ungkapan ini menjadi simbol kasih sayang dan pengabdian umat Islam kepada Nabi Besar dan para pendampingnya.

Mari kita gali lebih dalam tentang pesan spiritual dan nilai-nilai yang terkandung dalam “Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim” dalam konteks kehidupan sehari-hari umat Islam.

Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim

Bacaan “Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa sohbihi wasallim” biasanya dibaca oleh para kiai untuk memulai doa setelah membaca hamdalah atau sebagai pembuka sambutan.

Berikut adalah tulisan dalam huruf Arab beserta harakatnya:

الَلَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa sohbihi wa sallim dalam arab gundul/ tanpa harakat:

Baca Juga :  Arti Semoga Lelahmu Menjadi Lillah - Makna dan Hikmah

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wasohbihi wasallim merupakan bacaan yang harus ditulis dengan penuh perhatian terhadap detail tata bahasa Arab.

Berikut adalah penjelasan rinci mengenai cara penulisannya:

1. Allahumma (اللَّهُمَّ):

Munada mufrad asalnya adalah يا الله.

Dalam kalam Arab, jika ada lafadz Allah yang bertindak sebagai munada, kebanyakan berlaku penggantian huruf nida’ dengan mim musyaddadah yang dibaca fathah. Oleh karena itu, diucapkan الَلَّهُمَّ.

2. Sholli (صَلِّ):

Merupakan fiil amar dari fiil madhi sholla yusholli (صلّى – يصلّى) yang mengikuti wazan fa’ala yufa’ilu fa’il. Fiil amar sholli (صَلِّ) memiliki bentuk seperti ini.

3. Ala sayyidina (عَلَى سَيِّدِنَا):

“Ala” merupakan huruf jar yang berlaku untuk mengejarkan isim.

“Sayyidina” majrur dan dibaca jar dengan tanda sukun karena isim mufrad juga berlaku sebagai mudhof, mempunyai mudhof ilaih berupa dhomir na. Sehingga, lafadz menjadi عَلَى سَيِّدِنَا.

4. Muhammad (مُحَمَّدٍ):

Badal dari lafadz “sayyidina”, sehingga harus cocok dengan mubdal minhu (sayyidina). Muhammad juga dibaca jar dengan alamat kasrah.

5. Wa ala (وَعَلَى):

“Wa” merupakan huruf athof, sementara “ala” merupakan huruf jar yang berlaku untuk mengejarkan isim.

6. Alihi (آلهِ):

“Ali” berlaku sebagai majrur dan dibaca jar dengan tanda kasrah karena dijarkan oleh ‘ala’, huruf jar. Dhomir ha kembali kepada lafadz Muhammad.

7. Wasohbihi (وَصَحْبِهِ):

“Wa” merupakan huruf athof, sementara lafadz “صَحْبِهِ” mengikuti lafadz “آلهِ”. Dibaca jar dengan alamat kasrah karena isim mufrad, dan dhomir ha kembali kepada lafadz Muhammad.

8. Wasallim (وَسَلِّمْ):

“Wa” merupakan huruf athof. Lafadz “sallim” merupakan fiil amar dari fiil madhi mudhari sallama yusallimu (سَلَّمَ – يُسَلِّمُ). Fiil amar sallim (سَلِّمْ) memiliki bentuk seperti ini. Ma’thuf kepada lafadz “sholli”.

Baca Juga :  Manfaat Mempelajari Budaya Politik dan Jenisnya

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa penulisan huruf Arab “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wasohbihi wasallim” yang benar adalah sebagai berikut:

الَلَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Waqi'Tasrif SholliTasrif Sallim
Mufrad mudzakar mukhatabصَلِّسَلِّمْ
Tatsniyah mudzakar mukhatabصَلِّيَاسَلِّمَا
Jamak mudzakar mukhatabصَلُّوْاسَلِّمُوْا
Mufrad muannats mukhatabahصَلِّيْسَلِّمِيْ
Tatsniyah muannats mukhatabahصَلِّيَاسَلِّمَا
Jamak muannats mukhatabahصَلِّيْنَسَلِّمْنَ

Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim Artinya

Seperti yang telah Hasiltani jelaskan sebelumnya, bacaan “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wasohbihi wasallim” adalah sholawat yang ditujukan untuk Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.

Bacaan ini umumnya diucapkan ketika membaca doa atau sebagai pembukaan dalam sambutan. Terdapat juga beberapa orang yang menambahkan lafadz “wa ummatihi ajmain,” yang berarti “dan umatnya semuanya.”

Hal ini bertujuan agar rahmat dan keselamatan tidak hanya diberikan kepada Nabi SAW, keluarga, dan sahabatnya, tetapi juga meluas kepada seluruh umat Islam.

Arti dari “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wasohbihi wasallim” adalah doa kepada Allah agar sholawat dan salam dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

Dalam rangka mempermudah pemahaman mengenai makna dari kalimat “Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wasohbihi wasallim,” berikut Hasiltani jabarkan dalam bentuk tabel:

Tulisan ArabLatinArtinya
الَلَّهُمَّAllahummaYa Allah
صَلِّSholliBerikanlah rahmat
عَلَى'AlaAtas
سَيِّدِنَاSayyidinaTuan kita
مُحَمَّدMuhammadMuhammad
وَعَلَىWa aladan atas
آلهِAlihiKeluarga Nabi
وَصَحْبِهِWa sohbihidan sahabat Nabi
وَسَلِّمْWasallimdan berikanlah keselamatan
Baca Juga :  Keutamaan dan Tata Cara Mengamalkan Sholawat Fulus Sulaiman

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim.

Dalam meresapi makna tulisan Arab “Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim,” kita menemukan kekayaan nilai spiritual dan keagamaan yang menghiasi kehidupan umat Islam.

Sholawat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah doa penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.

Sebagai umat Islam, kita diajak untuk tidak hanya mengucapkan kata-kata indah ini, tetapi juga menjadikannya landasan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam “Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim,” terdapat harapan dan doa untuk keberkahan, kedamaian, serta rahmat dari Allah SWT.

Semoga penelusuran makna dan konteks tulisan ini memberikan wawasan yang mendalam, serta menginspirasi kita untuk senantiasa menghidupkan nilai-nilai keagamaan dalam setiap langkah perjalanan hidup.

Dengan demikian, setiap doa yang kita panjatkan dalam bentuk sholawat ini dapat menjadi ladang amal yang membawa berkah, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat Muslim. Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim.

Terimakasih telah membaca artikel Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim ini, semoga informasi mengenai Tulisan Arab Wa Ala Alihi Wasohbihi Wasallim ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *