Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam

Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam – Menemukan Ketenangan

Posted on

Hasiltani.id – Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam – Menemukan Ketenangan dan Kebijaksanaan dalam Keputusan Allah.  Asmaul Husna, yang terdiri dari 99 nama indah Allah, mengandung makna-makna yang dalam dan penuh hikmah. Salah satunya adalah Al-Hakam, yang berarti Allah Maha Menetapkan Hukum.

Dzikir dengan nama ini bukan hanya sekadar bentuk ibadah, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengingat kebijaksanaan-Nya yang mutlak dalam setiap keputusan.

Fadilah dzikir Asmaul Husna Al-Hakam diyakini membawa banyak manfaat bagi kehidupan seorang Muslim, termasuk dalam hal kebijaksanaan, ketenangan hati, serta kemampuan dalam membedakan antara kebenaran dan kebatilan.

Dengan mengamalkan dzikir Al-Hakam secara rutin, seseorang dapat memperoleh hikmah yang luar biasa dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai fadilah dzikir Al-Hakam dan bagaimana pengamalannya bisa membawa perubahan positif dalam kehidupan seorang hamba Allah.

Asmaul Husna Al-Hakam Artinya Sangat Mulia

Sebelum membahas fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam, Hasiltani membahas mengenai makna Al-Hakam.

Al-Hakam berasal dari akar kata ha-ka-ma, yang juga menjadi asal kata untuk “hakim” dan “hukum”. Dari akar kata ini, makna dasarnya adalah “menghalangi” atau “membatasi”. Hukum dalam konteks ini bisa dipahami sebagai perangkat yang menghalangi seseorang atau kelompok dari tindakan yang melanggar aturan. Dengan demikian, Al-Hakam berarti bahwa Allah adalah Maha Menetapkan Hukum.

Hukum yang Allah tetapkan berlaku baik di dunia maupun di akhirat. Dialah satu-satunya yang berhak menetapkan hukum atas segala sesuatu, baik yang tampak di dunia lahiriah maupun yang tersembunyi di batin manusia.

Dalam buku Allah Hanya Nama karya Muhammad Mahdi Husayni bin Azizan, disebutkan bahwa Al-Hakam berarti Zat yang perkataan-Nya menjadi keputusan final dalam membedakan kebenaran dan kebatilan. Allah juga yang menentukan apakah tindakan hamba-Nya termasuk dalam kebaikan atau keburukan, kesalehan atau dosa.

Baca Juga :  Ilmu Terawangan Ayat Kursi, Rahasia Keutamaan

Selain itu, Al-Hakam juga memiliki arti bahwa Allah adalah hakim yang benar secara mutlak dan tidak ada seorang pun yang bisa mengubah keputusan-Nya. Dia memberikan hikmah dan kebijaksanaan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, menunjukkan betapa mulianya keputusan Allah dalam setiap perkara yang ada di dunia ini.

Cara Mengimani Asmaul Husna Al-Hakam

Pada pembahasan fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam, Hasiltani membahas cara mengimani asmaul husna Al-Hakam.

Al-Hakam mengandung makna bahwa Allah SWT adalah Sang Maha Penentu dan Pemutus yang memisahkan kebenaran dari kebatilan. Dia menentukan siapa yang taat dan siapa yang berbuat maksiat, serta memberikan balasan yang adil sesuai amal perbuatan setiap orang. Untuk mengimani dan meneladani sifat ini, berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan:

1. Meyakini Keadilan dan Kebijaksanaan Allah

Percayalah bahwa setiap keputusan dan pengaturan Allah terhadap alam semesta dan kehidupan manusia memiliki hikmah yang baik dan maslahat. Seperti yang disebutkan oleh M. Quraisy Shihab, Allah menetapkan sebab-akibat yang pasti dan tidak berubah, seperti peredaran bumi dan planet-planet yang diatur sesuai qadha’ dan qadar-Nya. Keyakinan ini menuntut kita untuk menerima segala ketetapan Allah dengan hati lapang, serta memahami bahwa segala hal terjadi atas kehendak-Nya.

2. Mengembangkan Intelektualitas Melalui Ilmu dan Riset

Pengaturan Allah yang begitu teratur seharusnya menjadi bahan tadabbur (perenungan) dan riset ilmiah bagi manusia. Dengan semangat intelektual, manusia dapat menemukan manfaat dari hukum-hukum kausalitas yang telah ditetapkan-Nya. Meneladani Al-Hakam berarti mengembangkan sains dan teknologi dengan tetap merujuk pada kebijaksanaan Allah dalam ciptaan-Nya.

3. Mengikuti dan Menaati Hukum Syariat

Sifat Al-Hakam juga mengajarkan kita untuk menaati hukum-hukum syariat yang telah Allah tetapkan. Ini bisa dilakukan dengan sikap sami’na wa atha’na (kami mendengar dan kami taat), yaitu selalu mendengarkan, memahami, dan menjalankan ajaran agama dengan sepenuh hati.

4. Bersyukur atas Ketetapan Allah

Manusia yang meneladani sifat Al-Hakam akan selalu bersyukur atas segala ketetapan Allah. Mereka meyakini bahwa apapun yang telah Allah tetapkan, baik atau buruk menurut manusia, pasti memiliki hikmah dan keadilan yang sempurna.

Baca Juga :  Lirik Sholawat Miftahul Jannah Dalam Arab, Latin, Terjemahan dan Kandungannya

5. Menjadi Pribadi yang Taat Hukum

Meneladani Al-Hakam juga berarti menjadi pribadi yang taat pada hukum, baik hukum agama maupun hukum yang berlaku di dunia. Dengan sikap taat hukum, manusia mencerminkan keadilan yang Allah ajarkan dalam setiap aspek kehidupan.

Dengan mengimani dan meneladani sifat Al-Hakam, kita diharapkan bisa menjadi manusia yang bertakwa, yang selalu bersyukur dan mengikuti ketetapan Allah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.

Dalil Asmaul Husna Al-Hakam dalam Al-Qur’an

Pada artikel fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam, Hasiltani membahas dalil asmaul husna Al-Hakam.

1. Surah Al-An’am Ayat 144

وَمِنَ الْاِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِۗ قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ وَصّٰىكُمُ اللّٰهُ بِهٰذَاۚ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Wa minal-ibiliṡnaini wa minal-baqariṡnaīn, qul āż-żakaraini ḥarrama amil-unṡayaini ammasytamalat ‘alaihi ar-ḥāmul-unṡayaīn, am kuntum syuhadā`a iż waṣṣākumullāhu bihāżā, fa man aẓlamu mim maniftarā ‘alallāhi każibal liyuḍillan-nāsa bigairi ‘ilm, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn

Artinya:

“Dan dari unta sepasang dan dari sapi sepasang. Katakanlah, ‘Apakah yang diharamkan dua yang jantan atau dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan ini bagimu? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?’ Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-An’am [6]:144)

2. Surah Al-Hajj Ayat 69

اَللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ

Allāhu yaḥkumu bainakum yaumal-qiyāmati fīmā kuntum fīhi takhtalifụn

Artinya:

“Allah akan mengadili di antara kamu pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (QS. Al-Hajj [22]:69)

Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa Allah SWT sebagai Al-Hakam adalah hakim yang Maha Adil, yang memutuskan segala perkara dengan kebijaksanaan-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.

Keutamaan Asmaul Husna Al-Hakam

Pada pembahasan fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam, Hasiltani juga membahas keutamaan Asmaul Husna Al-Hakam.

Sifat Allah SWT sebagai Al-Hakam menggambarkan Allah sebagai Hakim yang Maha Adil dan Bijaksana, dan sifat ini memiliki berbagai keutamaan yang bisa memberikan manfaat besar dalam kehidupan seorang Muslim. Berikut beberapa keutamaannya:

Baca Juga :  Fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Mudzill - Keutamaan dan Manfaatnya

1. Memudahkan Mempelajari Ilmu Agama

Dikatakan bahwa jika seseorang rutin berzikir “Ya Hakam” setiap hari, Allah akan mempermudah jalan mereka dalam memahami dan mempelajari ilmu-ilmu agama.

2. Mendapatkan Kecerdasan

Menurut Syaifurrahman El-Fati dalam bukunya Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna, jika seseorang konsisten berzikir Al-Hakam setiap kali selesai melaksanakan salat hajat dan tahajud, Allah SWT akan menganugerahkan kecerdasan yang lebih dalam mempelajari ilmu agama.

3. Hati Menjadi Lebih Bersih dan Terang

Salahuddin Abbas dalam buku Rahasia Agung Asmaul Husna: Metode Efektif dan Terbukti Agar Doa Terkabul menyatakan bahwa dengan membaca zikir “Ya Hakam” sebanyak 68 kali setiap hari, hati seseorang akan menjadi lebih bersih dan jernih, memberikan ketenangan batin yang lebih besar.

Al-Hakam menunjukkan kebesaran Allah dalam menentukan segala sesuatu dengan keadilan dan kebijaksanaan yang sempurna. Memahami sifat ini bisa menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani hidup yang lebih baik, penuh keadilan, dan kesadaran spiritual.

Baca juga:

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam.

Mengamalkan Asmaul Husna, khususnya dzikir Al-Hakam, merupakan salah satu cara untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Dengan memahami bahwa Allah adalah Maha Penentu Hukum, kita diajak untuk merenungi betapa bijaksananya segala keputusan-Nya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Fadilah dari dzikir Al-Hakam bukan hanya memberikan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menjalani hidup, tetapi juga menumbuhkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi berada di bawah keputusan Allah yang paling adil. Semoga dengan memperbanyak dzikir Al-Hakam, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bersyukur, bijaksana, dan selalu berada di jalan kebenaran.

Terimakasih telah membaca artikel fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam ini, semoga informasi mengenai fadilah Asmaul Husna Dzikir Al-Hakam ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *