Cara Berkebun di Rumah

Cara Berkebun di Rumah untuk Pemula

Diposting pada

Hasiltani.id – Cara Berkebun di Rumah untuk Pemula. Selamat datang di artikel Hasiltani yang membahas cara berkebun di rumah untuk pemula.

Jika Sobat Tani ingin memulai kegiatan berkebun namun belum memiliki pengalaman sebelumnya, artikel ini akan memberikan panduan yang berguna bagi Sobat Tani.

Berkebun di rumah tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan manfaat untuk kesehatan dan lingkungan. Mari kita mulai dan jelajahi cara praktis untuk memulai berkebun di rumah.

1. Menentukan Lokasi yang Tepat

Langkah pertama dalam cara berkebun di rumah adalah menentukan lokasi yang tepat untuk menanam tanaman.

Pilihlah area di rumah Sobat Tani yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, baik itu di halaman, teras, atau balkon.

Pastikan juga area tersebut memiliki akses mudah ke air dan memiliki drainase yang baik. Menyiapkan lokasi yang ideal akan membantu pertumbuhan tanaman dengan optimal.

2. Memilih Tanaman yang Cocok

Setelah menentukan lokasi, langkah selanjutnya dalam cara berkebun di rumah adalah memilih tanaman yang cocok untuk berkebun di rumah.

Untuk pemula, disarankan memilih tanaman yang relatif mudah dirawat dan tumbuh dengan baik di lingkungan domestik.

Beberapa pilihan tanaman yang cocok untuk pemula antara lain:

  • Herba seperti mint, daun bawang, atau peterseli.
  • Sayuran seperti cabai, tomat, atau selada.
  • Tanaman hias seperti kaktus, anggrek, atau tanaman sukulen.

Pilihlah tanaman yang sesuai dengan preferensi Sobat Tani dan iklim lokal di wilayah Sobat Tani.

3. Persiapan Tanah dan Penanaman

Setelah memilih tanaman, langkah berikutnya dalam cara berkebun di rumah adalah mempersiapkan media tanam dan melakukan penanaman.

Ada 4 cara penanaman yang bisa Sobat Tani lakukan:

1. Metode MicroGreen

Berkebun dengan konsep MicroGreen tidak memerlukan wadah yang terlalu besar karena pertumbuhan akar yang tidak terlalu banyak, sehingga bercocok tanam lebih mudah dengan konsep ini.

Baca Juga :  Bisnis Furniture - Membangun Usaha Mebel yang Sukses

Tanaman MicroGreen membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak secara langsung. Suhu yang ideal adalah antara 24 hingga 29°C untuk mencegah kerusakan pada tanaman.

Kelembaban media tanam MicroGreen juga perlu dijaga agar tetap pada tingkat yang sesuai, yaitu sekitar 50%. Jika kelembaban tanah terlalu basah (lebih dari 80%) atau kering (kurang dari 30%), pertumbuhan tanaman MicroGreen akan terhambat.

Dengan menggunakan metode ini, pemula dapat dengan mudah melakukannya di rumah. Selain itu, hasil panen dari metode ini dapat langsung dikonsumsi, seperti dalam salad, sandwich, atau hidangan tumis.

2. Polybag

Penggunaan polybag adalah metode yang paling praktis dan umum digunakan dalam dunia berkebun.

Polybag digunakan sebagai alternatif pot dan terbuat dari plastik dengan lubang-lubang di bagian bawahnya untuk sirkulasi udara dan mengurangi kelebihan air pada tanaman.

Biasanya, polybag diisi dengan media tanam seperti tanah dan arang sekam.

Polybag merupakan pilihan media yang praktis dan ekonomis dalam berkebun. Mereka juga mudah dipindahkan saat merawat tanaman.

Jika lahan terbatas, penggunaan polybag sangat cocok karena bisa ditata secara vertikal menggunakan rak, sehingga berbagai jenis tanaman dapat ditanam dengan lebih beragam.

  1. Pilih ukuran polybag yang sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk tanaman tahunan seperti buah, gunakan ukuran polybag yang lebih besar daripada tanaman semusim atau sayuran.
  2. Siapkan benih yang ingin ditanam, serta alat dan bahan seperti tanah, benih, pupuk kandang, air, dan kompos atau pupuk organik.
  3. Lakukan penanaman dengan mencampurkan tanah, pupuk kandang, dan kompos dalam perbandingan 2:1:1. Aduk rata dan masukkan campuran tersebut ke dalam polybag sekitar ¾ bagian polybag. Buat lubang di bagian tengah dengan diameter sekitar dua cm, lalu masukkan benih ke dalam lubang tersebut. Timbun benih dengan tanah dan pastikan media tanam dalam keadaan lembab dengan menyiram secukupnya.
  4. Pada pemeliharaan tanaman, jangan lupakan penyiraman dengan air yang cukup dan pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik dan siap dipanen.

3. Barang Bekas

Berkebun dengan menggunakan barang-barang bekas tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah plastik.

Dengan memanfaatkan barang bekas, Sobat Tani dapat mengurangi biaya dalam kegiatan berkebun. Misalnya, Sobat Tani dapat menggunakan gelas plastik bekas hingga ember cat yang telah dibersihkan, atau botol jerigen bekas yang berukuran lebih besar.

Baca Juga :  Peluang Usaha Percetakan yang Menguntungkan di Era Digital

Berikut adalah contoh penanganan botol plastik untuk kegiatan berkebun.

a. Pilih Botol Plastik yang Sesuai

Pilih botol plastik yang sesuai dengan ukuran tanaman yang akan ditanam. Jika Sobat Tani ingin menanam tanaman kecil seperti beberapa jenis sayuran, Sobat Tani dapat memanfaatkan botol berukuran 500 ml atau lebih kecil.

Untuk tanaman berukuran sedang, Sobat Tani bisa menggunakan botol berukuran 1 Liter, dan untuk tanaman berukuran besar, Sobat Tani dapat memanfaatkan botol berukuran 2 Liter atau lebih.

b. Modifikasi Bentuk Botol

Sobat Tani dapat memodifikasi bentuk botol untuk memudahkan perawatan tanaman. Caranya adalah dengan memotong 1/3 bagian atas botol untuk membuat bentuk seperti gelas besar.

Dengan demikian, perawatan tanaman akan lebih mudah dilakukan, dan batang tanaman dapat tumbuh lebih optimal.

Bagian atas botol dapat digunakan sebagai pot, bagian bawahnya sebagai penampung nutrisi tanaman, dan lubang pada tutup botol dapat digunakan sebagai saluran penyediaan nutrisi ke akar tanaman.

c. Beri Lubang Drainase

Meskipun tanaman membutuhkan air, penting untuk menghindari genangan air. Air yang disiram harus dapat cepat mengering agar akar tanaman tidak mati atau membusuk.

Untuk membuat lubang drainase, Sobat Tani dapat melubangi dinding botol yang berperan sebagai pot menggunakan paku atau pisau.

d. Siapkan Media Tanam

Sobat Tani dapat menggunakan berbagai jenis media tanam seperti tanah, pasir, rockwool, atau bahan lainnya. Media tanam ini dapat dicampur dengan komposisi yang seimbang.

Sebagai contoh, campuran sekam, serbuk kayu, pasir, serabut kelapa halus, dan kerikil halus dengan perbandingan 2:2:2:2:1. Setelah dicampur dengan baik, masukkan campuran tersebut ke dalam wadah botol hingga hampir penuh.

e. Atur Penempatan Botol

Tata letak dan posisi botol juga penting dalam merancang kebun dengan rapi dan memudahkan perawatan tanaman.

Sobat Tani dapat menempatkan botol secara berbaris di permukaan tanah atau membuat rak susun khusus sehingga botol dapat ditempatkan secara bertingkat atau ditempelkan pada dinding pagar rumah.

4. Sistem Hidroponik Wick

Sistem wick merupakan salah satu sistem hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini bersifat pasif karena tidak melibatkan komponen yang bergerak.

Larutan nutrisi dalam tanaman ditarik ke dalam media tanam melalui sumbu, yang umumnya terbuat dari kain flanel atau bahan serupa yang mudah menyerap air.

Baca Juga :  Peluang Bisnis Air Isi Ulang yang Menguntungkan

Beberapa media tanam yang dapat digunakan dalam sistem wick antara lain rockwool, perlite, vermiculite, batu kerikil, hydroton, sekam bakar, dan cocopeat.

Berikut adalah cara menanam tanaman dengan sistem wick:

  1. Siapkan botol bekas air mineral berukuran 1 liter, pisau, gunting, kain flanel, dan larutan nutrisi.
  2. Potong botol menjadi dua bagian, kemudian lubangi tutupnya.
  3. Sambungkan kembali kedua potongan tersebut dengan bagian atas botol yang dibalik sehingga menghadap ke bawah.
  4. Pasang kain flanel pada lubang di tutup botol, hal ini bertujuan agar kain dapat menyerap air nutrisi dengan baik.
  5. Isi bagian atas botol dengan media tanam seperti pasir rockwool atau media lain yang Sobat Tani pilih. Kemudian, isi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi.
  6. Tanam bibit tanaman pada lapisan media tanam di bagian atas botol.

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman

Setelah penanaman, perawatan dan pemeliharaan tanaman adalah kunci untuk keberhasilan berkebun di rumah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Penyiraman:

Pastikan tanaman Sobat Tani mendapatkan air yang cukup. Periksa kelembaban tanah secara teratur dan sirami tanaman jika tanah terasa kering.

b. Pemupukan:

Berikan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pupuk dapat membantu tanaman tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah atau bunga yang baik.

c. Pemangkasan:

Lakukan pemangkasan pada tanaman yang membutuhkan untuk menjaga bentuk dan pertumbuhan tanaman yang sehat.

d. Perlindungan dari hama:

Jaga tanaman Sobat Tani dari serangan hama atau penyakit dengan menggunakan pestisida organik atau teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan.

Baca juga: Kreativitas Membuat Hiasan Kap Lampu Gantung Botol Bekas

Penutup

Berkebun di rumah adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat. Dalam artikel ini, Hasiltani.id telah membahas cara berkebun di rumah untuk pemula.

Mulailah dengan menentukan lokasi yang tepat, memilih tanaman yang cocok, mempersiapkan tanah, melakukan penanaman, dan melakukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin.

Dengan panduan ini, Sobat Tani siap untuk memulai petualangan berkebun di rumah Sobat Tani sendiri. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *