Hasiltani.id – Amalan Doa Pelancar Fulus – Membuka Pintu Rezeki dengan Doa Kuno. Rezeki merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang selalu menjadi perhatian.
Banyak orang berusaha dengan berbagai cara untuk memperlancar rezekinya, mulai dari berbisnis, bekerja keras, hingga berdoa memohon kelapangan dalam rizkinya.
Dalam tradisi spiritual Islam, doa memegang peranan penting sebagai sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya.
Salah satu doa yang telah dikenal sejak lama dan dipercaya memiliki keampuhan dalam membuka pintu rezeki adalah Amalan Doa Pelancar Fulus.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai Amalan Doa Pelancar Fulus, sejarahnya, hingga bagaimana cara mempraktikkannya dengan benar agar mendapatkan manfaat yang optimal.
Amalan Doa Pelancar Fulus
Dalam Amalan Doa Pelancar Fulus, pemilik doa ini seharusnya memiliki sifat-sifat yang baik dan benar atau yang disebut dengan shiddiq.
Orang tersebut harus memiliki sikap pasrah, dapat menahan diri dan bersabar, terutama ketika dihadapkan dengan ancaman atau serangan dari musuh.
Tidak hanya itu, diperlukan keberanian dan kekuatan mental yang kuat untuk bisa memiliki sikap seperti ini.
Doa ini merupakan salah satu amalan yang diketahui bisa membantu memperlancar rezeki (fulus) dan sekaligus menjadi proteksi yang ampuh (hizib) untuk melindungi dari musuh.
Doa ini berasal dari Abah Guru Sekumpul. Ia pernah mengijazahkan doa ini kepada umum melalui tayangan televisi di era beliau, dan sekarang pun video tersebut dapat ditemukan di platform YouTube.
Untuk mendapatkan manfaat dari doa ini, bacalah teks doa berikut sebanyak 11 kali setiap pagi dan sore hari:
“Ya Quddus Ya Quddus Ya Quddus a’thinil fulus
Wa man ‘aadanii fahuwa mamfus
Bibarkatil Habib Abdullah Al Aydrus”
Doa yang disebutkan memiliki arti sebagai berikut:
“Wahai Yang Maha Suci, Wahai Yang Maha Suci, Wahai Yang Maha Suci, Permohonan hamba agar Engkau memberikan rezeki berupa uang kepada hamba.
Jika ada siapapun yang berniat memusuhiku atau membahayakanku, maka mohon matikanlah ia. Semoga dengan berkat dari Habib Abdullah Al Idrus, doa ini dikabulkan.”
Ada kisah menarik yang terkait dengan doa tersebut. Pada suatu hari, Abah memberi makan kepada seekor ayam.
Namun, bukannya bersikap ramah, ayam tersebut malah berperilaku agresif dan mematok tangan Abah hingga menyebabkan luka dan rasa sakit.
Sebagai respons, Abah memutuskan untuk membacakan doa tersebut kepada ayam tersebut sebagai bentuk uji coba.
Sesuatu yang mengejutkan pun terjadi: ayam itu langsung mati seketika setelah mendengar bacaan doa tersebut.
Meskipun ada banyak yang meragukan kebenaran kisah ini atau bahkan menyangkalnya, Abah tetap membagikan cerita ini kepada orang lain.
Menurutnya, ilmu, termasuk kisah-kisah seperti ini, tidak seharusnya dirahasiakan tetapi harus disebarkan agar bisa menjadi pelajaran bagi yang lain.
Sejarah mengenai doa tersebut berasal dari Wali Qutub yang pertama kali berasal dari keluarga Alaydrus. Nama marga “Alaydrus” muncul sebagai refleksi dari sifat keluarga ini yang terkenal sangat pemurah dan dermawan.
Dalam satu kesempatan, Abah Guru Sekumpul pernah memberikan sindiran yang penuh makna kepada salah satu keturunan Alaydrus.
Ia berkata, “Wahai Habib yang bergelar Alaydrus, seperti inikah sifat Datukmu dan Kakekmu? Yang selalu memperlihatkan kemurahan hati kepada umat Rasulullah.”
Habib Abdullah Al Aydrus sendiri adalah seorang keturunan dari keluarga besar yang dihormati. Ia adalah putra dari Habib Abu Bakar As Sakran bin Habib Abdurrahman Assegaf.
Mereka merupakan deretan Wali Allah yang dikenal memiliki doa yang selalu dikabulkan oleh Allah SWT.
Keturunan dan silsilah ini menunjukkan betapa kuat dan mendalamnya keberkahan yang dimiliki oleh keluarga Alaydrus, terutama dalam hal doa dan kemurahan hati mereka kepada umat.
Dalam pemahaman keagamaan kita, dikenal konsep tentang para wali Allah atau yang sering disebut sebagai kekasih-kekasih Allah.
Meskipun mereka telah meninggalkan dunia ini secara fisik atau dzahir, diyakini bahwa ruh mereka tetap eksis dan hidup di alam lain.
Lebih dari itu, mereka masih memiliki kemampuan untuk mendoakan kita yang masih hidup di dunia.
Muncul pertanyaan, mengapa kita membutuhkan perantara dalam berdoa? Jawabannya berkaitan dengan keterbatasan kita sebagai manusia biasa.
Banyak di antara kita yang memiliki catatan dosa, dan hal tersebut dapat menjadi penghalang sehingga doa yang kita panjatkan belum tentu sampai dan diterima oleh Allah.
Selain itu, terkadang cara kita dalam berdoa mungkin belum benar atau kurang tepat akibat ketiadaan ilmu dan pemahaman.
Oleh karena itu, memohon doa melalui para wali Allah dianggap sebagai salah satu cara yang efektif.
Para wali Allah diyakini memiliki kedekatan khusus dengan Allah, dan oleh karena itu, doa yang mereka panjatkan memiliki kemungkinan lebih besar untuk diijabah.
Kedekatan mereka dengan Allah membuat doa-doa yang mereka bawakan dihadapan-Nya mendapatkan perhatian khusus.
Penutup
Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Amalan Doa Pelancar Fulus.
Sebagai penutup, penting untuk kita sadari bahwa meskipun “Amalan Doa Pelancar Fulus” memiliki keampuhan dalam membantu kelancaran rezeki, niat dan usaha yang tulus juga tak kalah pentingnya.
Doa adalah permohonan kita kepada Yang Maha Kuasa, namun tanpa disertai dengan tindakan dan usaha, doa saja mungkin tidak akan mencukupi.
Mari kita jadikan Amalan Doa Pelancar Fulus sebagai salah satu pendamping dalam upaya kita mencari rezeki, sekaligus sebagai pengingat akan pentingnya mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita.
Semoga dengan mengamalkannya, pintu rezeki kita semakin terbuka lebar dan kehidupan kita semakin diberkahi.
Terima kasih telah membaca artikel Amalan Doa Pelancar Fulus ini, semoga informasi mengenai Amalan Doa Pelancar Fulus ini bermanfaat untuk Sobat.
