Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin

Arti Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin

Posted on

Hasiltani.id – Arti Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin. Dalam setiap langkah hidup, umat Islam selalu meresapi kehadiran Allah dengan penuh syukur.

Ungkapan “Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin” menjadi ciri khas dalam membuka berbagai peristiwa dan momen penting.

Kata-kata ini tidak sekadar ungkapan, melainkan sebuah ketaatan dan pengakuan atas segala nikmat yang telah diberikan Allah.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam makna dan urgensi dari ungkapan tersebut, serta bagaimana hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

Mari kita menjelajahi keindahan dan kedalaman filosofi di balik kalimat pujian yang senantiasa melangkah bersama umat Islam.

Tulisan Arab Alhamdulillahirobbil Alamin Wabihi nasta’inu ala Umuriddunya Waddin Lengkap dengan Artinya

Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin sering digunakan sebagai pembuka pidato oleh umat Islam ketika berbicara di hadapan banyak orang.

Dalam tulisan Arab, Latin, dan terjemah lengkapnya, ungkapan tersebut memiliki arti:

الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ

Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin

Artinya, “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kita memohon pertolongan atas segala urusan dunia dan agama.”

Biasanya, pembukaan ini diikuti dengan pembacaan sholawat kepada Nabi, yang artinya:

والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Wassholatu wassalamu ala asyrofil anbiyaa-i wal mursalin wa ‘ala aalihii washohbibihi ajma’iin

Artinya, “Semoga rahmat dan kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi yang paling mulia, serta kepada keluarga dan semua sahabatnya.”

Baca Juga :  Mengenal Mantra Ajian Pancasona Versi Islam

Sehingga, gabungan kedua ungkapan tersebut dalam pembukaan pidato biasanya menjadi seperti ini:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ. والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهٖ وَصَّحْبِهِ أَجْمَعِينَ، اَمَّا بَعْد

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokaatuh. Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin. Wassholatu wassalamu ala asyrofil anbiyaa-i wal mursalin wa ‘ala aalihii washohbibihi ajma’iin. Amma ba’du.

Artinya, “Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah menyertai kalian semua. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kepada-Nya kita memohon pertolongan atas segala urusan dunia dan agama. Semoga rahmat dan kesejahteraan juga dilimpahkan kepada Nabi yang paling mulia, serta kepada keluarga dan semua sahabatnya. Selanjutnya.”

Pembukaan Pidato Alhamdulillahirobbil Alamin Aabihi Nasta’inu ala Umuriddunya Waddin

Kalimat “Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin” sering digunakan oleh umat Islam dalam pembukaan pidato.

Penggunaan kalimat ini dapat dijelaskan dengan dua alasan utama. Pertama, hal ini telah menjadi kebiasaan di kalangan umat Islam, termasuk di Indonesia, untuk membuka pidato dengan membacakan kalimat hamdallah serta sholawat dan salam kepada Rasulullah.

Kedua, penggunaan kalimat tersebut juga sesuai dengan panduan dari ajaran agama Islam.

Pertama-tama, membaca kalimat hamdallah, seperti “Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin,” telah menjadi kebiasaan di kalangan umat Islam ketika membuka pidato.

Praktek ini turut berakar dalam ajaran Islam, di mana terdapat hadits Nabi SAW yang menunjukkan anjuran untuk mengucapkan “alhamdulillah” ketika memulai perkara baik.

Hadits tersebut menyatakan, “Setiap urusan baik yang tidak dimulai dengan Hamdalah (pujian kepada Allah) maka ia terputus (kurang keberkahannya)” (HR. Ibnu Majah no. 1894).

Baca Juga :  Bacaan Waidza Batostum Batostum Jabarin Surat Apa?

Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar an-Nawawi juga menjelaskan bahwa membaca hamdalah adalah sunnah dan dianjurkan dalam berbagai situasi, termasuk ketika seseorang menulis, belajar, mengajar, berbicara di depan umum, dan dalam situasi-situasi penting lainnya.

Kedua, selain membaca hamdalah, umat Islam juga memiliki kebiasaan membaca sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW sebagai bentuk penghormatan. P

raktek ini sesuai dengan perintah Allah dalam Surah Az-Zumar (39:56), yang menyatakan bahwa Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, dan umat Islam diminta untuk bershalawat dan mengucapkan salam penghormatan kepada Nabi.

Dengan demikian, penggunaan kalimat “Alhamdulillahirobbil alamin wabihi nasta’inu ala umuriddunya waddin” dalam pembukaan pidato mencerminkan kepatuhan terhadap adat kebiasaan umat Islam dan tuntunan agama Islam yang menekankan pentingnya memulai segala hal dengan pujian kepada Allah.

Kumpulan Pembukaan Pidato Bahasa Arab

Selain pembukaan pidato di atas, terdapat beberapa pembukaan pidato dalam bahasa Arab yang dapat digunakan oleh umat Islam.

Berikut ini Hasiltani rangkum beberapa di antaranya:

اَلْحَمْدُ للّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلٰنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, serta shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi dan Rasul kita, Muhammad, dan kepada keluarga serta para sahabatnya semua.

الـحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ

Artinya: Puji syukur bagi Allah, dan semoga rahmat serta kesejahteraan selalu terlimpah kepada Rasulullah dan kepada seluruh keluarga serta para sahabatnya.

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْـمُصْطَفَى، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ اَهْلِ الصِّدْقِ وَالوَفَى

Artinya: Puji syukur bagi Allah yang mencukupi, dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad yang terpilih, dan kepada seluruh keluarga serta para sahabatnya yang jujur dan setia.

Baca Juga :  Ilmu Terawangan Ayat Kursi, Rahasia Keutamaan

Semua pembukaan di atas mencerminkan rasa syukur, penghormatan, dan doa kepada Allah SWT serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin.

Dalam setiap langkah kehidupan, ungkapan “Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin” menjadi pemandu dan sumber kekuatan bagi umat Islam.

Melalui ungkapan ini, kita merenung tentang ketergantungan dan ketaatan kepada Allah dalam segala aspek kehidupan.

Pujian kepada Tuhan semesta alam menjadi titik awal, dan doa untuk mendapatkan petunjuk-Nya dalam menjalani urusan dunia dan agama menjadi panduan utama.

Semoga setiap langkah yang diambil umat Islam senantiasa mendapatkan rahmat dan petunjuk-Nya, serta mengalirkan kebahagiaan dan kedamaian di dalam hati.

Dengan demikian, ungkapan ini tidak hanya sebatas kata-kata, melainkan menjadi pondasi kokoh dalam menjalani hidup yang penuh makna dan berkah.

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin, menjadi pengingat yang menggema dalam setiap perjalanan hidup kita.

Semoga kita senantiasa bersyukur dan menghadirkan keberkahan di sepanjang perjalanan panjang kita di dunia ini.

Terimakasih telah membaca artikel Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin ini, semoga informasi mengenai Alhamdulillahirobbil ‘Alamin Wabihi Nasta’inu Ala Umuriddunya Waddin ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *