Pengertian Murakkab dan Pembagiannya

Pengertian Murakkab dan Pembagiannya dalam Ilmu Nahwu Secara Lengkap

Posted on

Hasiltani.id – Pengertian Murakkab dan Pembagiannya dalam Ilmu Nahwu Secara Lengkap. Dalam dunia bahasa, istilah “murakkab” memegang peran penting sebagai bentuk ekspresi majemuk yang melibatkan susunan kata atau frasa dengan lebih dari satu elemen.

Arti dari setiap murakkab dapat bervariasi, dan pemahaman mendalam terhadap konsep ini akan membuka pintu wawasan baru dalam menguasai suatu bahasa.

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang Pengertian Murakkab dan Pembagiannya, memberikan pencerahan khusus pada jenis-jenis murakkab yang memiliki peranan unik dalam struktur bahasa.

Mari bersama-sama menjelajahi kompleksitas dan kekayaan makna yang tersimpan dalam setiap murakkab, memperluas pemahaman kita terhadap keindahan dan kerumitan bahasa yang kita pelajari.

Pengertian Murakkab

Dalam pembahasan Pengertian Murakkab dan Pembagiannya, Hasiltani akan membahas pengertian Murakkab terlebih dahulu.

Murakkab adalah suatu bentuk ekspresi yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang membentuk arti, baik itu arti yang lengkap seperti dalam contoh:

“النجاةُ فى الصدق”

Artinya: “Keselamatan terdapat dalam kejujuran”

Atau arti yang belum sepenuhnya terwujud seperti dalam contoh:

“نور الشمس”

“Cahaya matahari itu”

“الإنسانية الفاضلة”

“Kemanusiaan yang sempurna itu”

“إن تُتقِن عَمَلك”

“Jika kamu mahir dalam pekerjaanmu”

Ketiga contoh terakhir ini masih dalam proses pencapaian makna sepenuhnya karena belum menyelesaikan ungkapan dengan lengkap.

Pembagian Murakkab

Dalam pembahasan Pengertian Murakkab dan Pembagiannya, setelah membahas mengenai Pengertian Murakkab Hasiltani akan membahas Pembagian Murakkab.

Murakkab terbagi menjadi enam jenis, yaitu: Murakkab Isnadi, Murakkab Idhofi, Murakkab Bayani, Murakkab Athfi, Murakkab Majzi, dan Murakkab Adadi.

1. Murakkab Isnadi (المركب الاسنادي او الجملة)

Murakkab Isnadi adalah gabungan dua kata atau lebih yang mengandung penyandaran status atau hukum terhadap suatu perkara.

Sebagai contoh, apabila kita ingin menyandarkan status “orang yang bersungguh-sungguh” pada sosok bernama Juahairi, maka kita ucapkan:

Baca Juga :  Pengertian Huruf Nashab dan Contoh Bacaannya dalam Al-Quran

“زُهيرٌ مجتهد”

“Juahairi adalah orang yang bersungguh-sungguh.”

Dalam contoh ini, yang berkedudukan sebagai status atau hukum dinamakan musnad (lafaz mujtahid), sedangkan yang dihukuminya dinamakan musnad ilaih (lafaz Juhairi).

Dikarenakan terbentuk dari musnad dan musnad ilaih, Murakkab Isnadi juga dikenal dengan sebutan Murakkab Jumlah.

Contoh lain:

“الحلمُ زينٌ” “Murah hati adalah suatu perhiasan”

Kata “الحلمُ” (murah hati) merupakan musnad ilaih karena berkedudukan sebagai sesuatu yang dihukumi atau karena adanya suatu hukum yang bersandar kepadanya.

Sedangkan kata “زينٌ” (perhiasan) merupakan musnad karena menjadi suatu hukum atau status yang bersandar terhadap lafadz “الحلمُ”.

Adapun kedudukan i’robiyyah yang biasa menduduki posisi musnad ilaih adalah:

  • Fa’il (الفاعلُ)
  • Naibul fa’il (ونائبُ الفاعل)
  • Mubtada (المبتدأُ)
  • Isim fi’il naqish (اسمُ الفعلِ الناقص)
  • Isim dari haraf-haraf yang beramal seperti amal lafadz laisa (ليس)
  • Isim inna (اسمُ إنّ)
  • Isim laa (اسمُ لا)

Sedangkan yang biasa menduduki posisi musnad adalah:

  • Fi’il (الفعلُ)
  • Isim fiil (واسمُ الفعل)
  • Khobar mubtada (خبرُ المبتدأ)
  • Khobar fiil naqish (خبرُ الفعل الناقص)
  • Khobar dari haraf-haraf yang beramal seperti amal laisa (ليس)
  • Khobar inna dan akhwatnya (خبرُ “إن” واخواتها)

2. Murakkab Idlofi

Murakkab Idlofi adalah sebuah struktur yang terdiri dari dua elemen, yaitu mudhof dan mudhof ilaih.

Contoh: ولد المدير

Mudhof: “ولد المدير”

(Anaknya Bapak Direktur)

Mudhof Ilaih: “ولد المدير”

(Anaknya Bapak Direktur)

Dalam contoh di atas, “ولد المدير” (Anaknya Bapak Direktur) merupakan Murakkab Idlofi. Elemen pertama, yaitu “ولد” (anak), disebut sebagai mudhof, sementara elemen kedua, yaitu “المدير” (Bapak Direktur), disebut sebagai mudhof ilaih.

Kedua elemen ini membentuk suatu konstruksi yang menggambarkan hubungan atau kepemilikan antara anak dan bapak direktur.

3. Murakkab Mazjiy

Murakkab Mazjiy adalah gabungan dua kata atau lebih yang disusun dan dijadikan satu kata. Dalam murakkab mazjiy, dua kata atau lebih yang semula terpisah diubah menjadi satu kata.

Contohnya terdapat pada kata “hadromaut” (حضرموت). Kata ini berasal dari dua kata, yaitu “hadro” (حضر) dan “maut” (موت).

Baca Juga :  Tulisan Arab Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kedua kata tersebut kemudian disusun dan dijadikan satu kata, membentuk “hadromaut” yang merupakan nama daerah di negara Yaman.

Jadi, dalam murakkab mazjiy, susunan kata asalnya terdiri dari dua kata atau lebih, namun setelah digabungkan, tercipta satu kata baru.

4. Murakkab Bayani

Murakkab Bayani adalah susunan kata di mana kata kedua menjelaskan makna dari kata pertama. Murakkab Bayani dibagi menjadi tiga jenis:

Murakkab Washfie: Murakkab washfie terdiri dari sifat dan mausuf. Contohnya:

  • “فاز التلميذُ المجتهدُ.” (Murid rajin meraih kemenangan.)
  • “أكرمتُ التلميذَ المجتهدَ.” (Saya memberikan penghormatan kepada murid yang rajin.)
  • “طابت اخلاقُ التلميذِ المجتهدِ.” (Ahlak murid yang rajin baik.)

Murakkab Taukidi: Murakkab taukidi terdiri dari muakkad dan muakkid. Contohnya:

  • “جاء القومُ كلُّهُم.” (Semua orang datang.)
  • “أكرمتُ القومَ كُلَّهم.” (Saya memberikan penghormatan kepada semua orang.)
  • “أحسنتُ إلى القوم كلِّهم.” (Saya berbuat baik kepada semua orang.)

Murakkab Badali: Murakkab badali terdiri dari badal dan mubdal minhu. Contohnya:

  • “جاء خليلٌ أخوك.” (Khalil, saudaramu, datang.)
  • “رأيت خليلاً أخاك.” (Saya melihat Khalil, saudaramu.)
  • “مررت بخليلٍ أخيكَ.” (Saya melewati Khalil, saudaramu.)

Hukum-hukum dari bagian kedua murakkab bayani (sifat, badal, taukidi) semuanya mengikuti bagian pertama (mausuf, mubdal minhu, dan muakkad) dari segi i’rab-nya.

5. Murakkab ‘Athfi

Murakkab ‘Athfi adalah susunan yang terdiri dari ma’thuf (lafaz yang di ‘athafkan) dan ma’thuf ilaih (lafaz yang di ‘athafi) yang dihubungkan oleh huruf ‘athaf di tengahnya.

Contoh:

“ينال التلميذ و التلميذة الحمد والثناء إذا ثابرا على التعلم والإجتحاد”

(Murid laki-laki dan perempuan mendapat pujian dan sanjungan jika mereka tekun belajar dan giat)

Dalam contoh tersebut, “ينال التلميذ و التلميذة” (Murid laki-laki dan perempuan) merupakan ma’thuf, dan “الحمد والثناء إذا ثابرا على التعلم والإجتحاد” (mendapat pujian dan sanjungan jika mereka tekun belajar dan giat) adalah ma’thuf ilaih.

Keduanya dihubungkan oleh huruf ‘athaf, membentuk suatu konstruksi yang menjelaskan hubungan antara murid laki-laki dan perempuan dengan mendapat pujian dan sanjungan ketika mereka tekun belajar dan giat.

Baca Juga :  Penjelasan Fi’il Nahi Beserta Contohnya

6. Murakkab ‘Adadiy

Murakkab ‘Adadiy adalah kombinasi dua bilangan yang dihubungkan oleh huruf ‘athaf yang dapat dihitung. Dengan kata lain, murakkab ‘adadiy terbentuk ketika dua bilangan dihubungkan oleh huruf ‘athaf yang memiliki nilai tertentu.

Namun, perlu diingat bahwa bilangan yang disebut murakkab ‘adadiy hanya berlaku untuk bilangan antara 11 hingga 19. Bilangan dari 21 hingga 99 tidak dianggap sebagai murakkab ‘adadiy.

Sebagai contoh, dalam artikel “Belajar Bilangan dalam Bahasa Arab 1 – 1000,” murakkab ‘adadiy dapat ditemui pada bilangan 11 hingga 19.

Misalnya, bilangan 14 (أربعة عشر) merupakan contoh murakkab ‘adadiy karena terdiri dari dua bilangan (أربعة dan عشر) yang dihubungkan oleh huruf ‘athaf.

Penting untuk memahami bahwa istilah ini terutama mencakup kombinasi bilangan khusus di antara angka 11 hingga 19 yang memiliki struktur tertentu dalam bahasa Arab.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Pengertian Murakkab dan Pembagiannya.

Dengan mengakhiri pembahasan tentang pengertian murakkab dan pembagiannya, kita kini memiliki pandangan yang lebih jelas terhadap keragaman dan kekayaan yang tersembunyi dalam struktur bahasa.

Melalui pemahaman mendalam terhadap konsep murakkab, kita dapat merasakan keindahan dan kompleksitas setiap ungkapan yang terbentuk dari susunan kata atau frasa lebih dari satu elemen.

Pembagian jenis murakkab memberikan panduan yang sangat berguna dalam menjelajahi ragam makna dan fungsi setiap tipe, memperkaya kemampuan berbahasa kita.

Oleh karena itu, mari terus menggali dan memahami setiap nuansa yang terkandung dalam murakkab, sehingga kemahiran berkomunikasi dalam bahasa dapat terus berkembang dengan pesat.

Dengan pengetahuan ini, diharapkan pembaca dapat mengaplikasikan konsep murakkab dengan lebih kreatif dan efektif dalam berbahasa.

Terimakasih telah membaca artikel Pengertian Murakkab dan Pembagiannya ini, semoga informasi mengenai Pengertian Murakkab dan Pembagiannya ini bermanfaat untuk Sobat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *