Jenis-Jenis Jaring Gill Net

Jenis-Jenis Jaring Gill Net – Panduan Lengkap untuk Memahami

Diposting pada

Hasiltani.id – Jenis-Jenis Jaring Gill Net – Panduan Lengkap untuk Memahami. Selamat datang di panduan lengkap Hasiltani tentang jenis-jenis jaring Gill Net!

Jika Sobat Tani tertarik dengan teknik penangkapan ikan yang efektif dan ingin memilih jaring yang tepat untuk kebutuhan Sobat Tani, Sobat Tani berada di tempat yang tepat.

Dalam artikel ini, Hasiltani akan memberikan informasi terperinci tentang berbagai jenis-jenis jaring gill net yang tersedia, serta memberikan saran dan panduan yang berguna untuk membantu Sobat Tani dalam memilih jaring yang sesuai dengan keperluan Sobat Tani.

Apa itu Jaring Gill Net?

Sebelum membahas jenis-jenis jaring gill net, mari mengenal apa itu jaring net terlebih dahulu. Jaring Gill Net adalah salah satu alat tangkap ikan yang paling umum digunakan di berbagai perairan.

Jaring ini terdiri dari serangkaian benang atau tali yang diikatkan menjadi suatu jaring dengan lubang-lubang kecil yang memungkinkan ikan masuk dan terjebak di dalamnya.

Prinsip dasar dari jaring Gill Net adalah memanfaatkan gerakan ikan untuk menjebak mereka di dalam jaring.

Jenis-Jenis Jaring Gill Net

Jenis-Jenis Jaring Gill Net

Jaring insang dapat dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan jumlah lembar jaring utama dan cara pemasangan tali ris.

Berdasarkan Jumlah Lembar Jaring Utama

Berikut adalah jenis-jenis jaring gill net berdasarkan jumlah lembar jaring utama:

1. Jaring Insang Satu Lembar (Single Gill Net):

Jaring insang ini terdiri dari satu lembar jaring utama yang terpasang di antara rangkaian tulang-tulang insang. Tali ris biasanya dipasang secara melingkar di sekitar jaring utama untuk menjaga stabilitasnya.

Baca Juga :  Panduan Lengkap Pemijahan dan Perawatan Anakan Ikan Kotes

2. Jaring Insang Dua Lembar (Double Gill Net atau Semi Trammel Net):

Jaring insang ini terdiri dari dua lembar jaring utama yang terhubung dengan tulang-tulang insang. Tali ris dipasang melalui dua lembar jaring utama dan mengikatnya pada posisi yang tepat.

3. Jaring insang tiga lembar (Trammel Net)

adalah jenis jaring insang yang memiliki tiga lembar jaring utama. Struktur jaring ini terdiri dari dua lembar jaring bagian luar (outter net) dan satu lembar jaring bagian dalam (inner net).

Ketika jaring ini digunakan, dua lembar jaring bagian luar berada di luar sementara satu lembar jaring bagian dalam berada di tengah.

Lembar jaring bagian dalam biasanya memiliki ukuran mata jaring yang lebih kecil daripada lembar jaring bagian luar.

Hal ini membantu menjaga ikan atau hewan laut yang ditargetkan tetap terperangkap di dalam jaring saat mereka berusaha melalui celah-celah di antara jaring luar.

Berdasarkan Cara pemasangan tali ris

Berdasarkan Cara pemasangan tali ris pada Jaring Gill Net menghasilkan empat jenis konstruksi yang berbeda, yaitu:

1. Konstruksi Langsung:

Pada konstruksi ini, jaring utama bagian atas dihubungkan secara langsung dengan tali ris atas, sedangkan jaring utama bagian bawah dihubungkan langsung dengan tali ris bawah.

2. Konstruksi dengan Tali Penggantung:

Pada konstruksi ini, jaring utama bagian atas dihubungkan secara langsung dengan tali ris atas, sedangkan bagian jaring utama bagian bawah dihubungkan melalui tali penggantung dengan tali ris bawah.

3. Konstruksi dengan Tali Penggantung dan Tali Ris:

Pada konstruksi ini, jaring utama bagian atas dihubungkan melalui tali penggantung dengan tali ris atas, sedangkan bagian bawah dari jaring utama dihubungkan secara langsung dengan tali ris bawah.

4. Konstruksi dengan Tali Penggantung dan Tali Ris:

Pada konstruksi ini, jaring utama bagian atas dihubungkan dengan tali ris atas, sedangkan bagian jaring utama bagian bawah dihubungkan melalui tali penggantung dengan tali ris bawah.

Berdasarkan Cara Operasi ataupun Kedudukan Jaring dalam Perairan

1. Surface Gill Net:

Pada Surface Gill Net, tali jangkar diikatkan pada salah satu atau kedua ujung jaring untuk menentukan posisi jaring.

Beberapa potongan jaring digabungkan menjadi satu, dan jumlah potongan harus disesuaikan dengan kondisi daerah penangkapan.

Tali pelampung (float line atau tali ris atas) akan berada di permukaan air laut. Dengan demikian, arah rentangan jaring dapat terlihat dengan memperhatikan arah arus dan angin.

Baca Juga :  Strategi Pemasaran Bisnis Ikan Lele, Tips Meningkatkan Penjualan

Gerakan naik turun gelombang akan mempengaruhi gerakan naik turun pelampung, dan gerakan ini akan ditransfer ke tubuh jaring.

Jika gerakan ini tidak seimbang atau tegangan yang dihasilkan oleh tali pelampung terlalu besar, ditambah dengan pengaruh lainnya, maka jaring dapat menggulung atau tidak lagi berfungsi sebagai penghalang atau penjaring ikan.

2. Bottom Gill Net:

Pada Bottom Gill Net, jangkar diikatkan pada kedua ujung jaring untuk menentukan posisi jaring. Jaring ini diletakkan dekat dengan dasar laut, sehingga disebut Bottom Gill Net.

Jenis ikan yang ditargetkan dengan penangkapan ini adalah ikan dasar atau ikan demersal. Posisi jaring dapat ditandai dengan menggunakan pelampung berbendera yang diletakkan pada kedua ujung jaring.

Biasanya daerah penangkapan adalah di dekat pantai, teluk, atau muara, yang memungkinkan penangkapan berbagai jenis ikan seperti hering, cod, flat fish, halibut, mackerel, yellowtail, sea bream, udang, lobster, dan sebagainya.

3. Drift Gill Net:

Drift Gill Net, atau sering disebut drift net saja, digunakan untuk menangkap ikan dalam jumlah banyak dan merupakan alat penangkapan penting dalam perikanan lepas pantai.

Karena tidak terikat oleh jangkar, jaring ini mengikuti arus air. Gerakan jaring sejalan dengan arus, sehingga tahanan jaring terhadap arus dapat diabaikan.

Ikan-ikan yang ditargetkan dengan Drift Gill Net antara lain saury, mackerel, flying fish, skipjack, tuna, salmon, hering, dan lain-lain.

4. Encircling Gill Net atau Surrounding Gill Net:

Pada Encircling Gill Net, gerombolan ikan dilingkari dengan jaring untuk menghentikan pergerakan ikan.

Untuk memastikan bahwa gerombolan ikan dapat sepenuhnya dilingkari dan ditangkap, bentuk jaring dapat berupa lingkaran, setengah lingkaran, huruf V atau U, atau bengkok-bengkok menyerupai alun gerombolan.

Terdapat banyak jenis jaring yang digunakan dalam Encircling Gill Net.

Panduan Memilih Jaring Gill Net yang Tepat

Setelah membahas jenis-jenis jaring gill net, Hasiltani akan memberikan panduan memilih jaring gill net yang baik.

Saat memilih jaring Gill Net yang sesuai dengan keperluan Sobat Tani, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

1. Tujuan Penangkapan Ikan

Tentukan jenis ikan yang ingin Sobat Tani tangkap dan lingkungan perairan di mana ikan tersebut hidup. Hal ini akan membantu Sobat Tani memilih jenis jaring yang paling cocok untuk tujuan penangkapan Sobat Tani.

2. Ukuran Jaring

Pilih ukuran jaring yang sesuai dengan ukuran ikan yang ingin Sobat Tani tangkap. Jangan lupa untuk mempertimbangkan juga kebijakan pengelolaan perikanan yang berlaku di daerah Sobat Tani.

Baca Juga :  Memahami Manfaat Ikan Gindara untuk Kesehatan

3. Kualitas Jaring

Pastikan jaring yang Sobat Tani pilih terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan tahan lama. Jaring yang kuat akan lebih efektif dan awet dalam menangkap ikan.

4. Peraturan dan Kebijakan

Selalu perhatikan peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam penangkapan ikan. Pastikan Sobat Tani memahami dan mematuhi batasan penangkapan yang ditetapkan oleh otoritas terkait.

Metode Pengoperasian Gill Net

Metode yang digunakan dalam pengoperasian gill net adalah sebagai berikut:

1. Mencari Fishing Ground:

Langkah awal adalah mencari daerah fishing ground yang telah ditentukan. Kapal atau perahu menuju daerah tersebut untuk memulai proses penangkapan.

2. Setting Jaring Gill Net:

Jaring gill net diturunkan dengan memulai penurunan pelampung tanda dan jangkar. Setelah itu, jaring direntangkan ke laut dengan hati-hati dan diposisikan sesuai dengan kebutuhan penangkapan.

3. Immersing (Waktu Tunggu):

Setelah jaring diturunkan dan direntangkan, dilakukan waktu tunggu selama sekitar 2-3 jam. Selama waktu ini, jaring dibiarkan di laut untuk memungkinkan ikan atau hewan laut lainnya terperangkap di dalamnya.

4. Hauling (Penarikan Jaring):

Setelah waktu tunggu, jaring gill net ditarik kembali ke atas kapal atau perahu. Pada saat penarikan jaring, penataan jaring dilakukan untuk memudahkan penggunaan kembali jaring pada proses berikutnya.

Penutup

Dalam artikel ini, Hasiltani.id telah membahas berbagai jenis-jenis jaring gill net yang digunakan dalam kegiatan perikanan.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang jenis-jenis jaring gill net ini, para nelayan dan pelaku perikanan dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan target penangkapan ikan mereka.

Dengan demikian, keberhasilan dalam menangkap ikan secara selektif dan berkelanjutan dapat tercapai.

Mengenal jenis-jenis jaring gill net merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian sumber daya perikanan serta keberlanjutan industri perikanan.

Dengan menggunakan jaring yang tepat, kita dapat meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem laut dan memastikan bahwa tangkapan ikan kita tetap berkelanjutan dalam jangka panjang.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna dan mendalam mengenai jenis-jenis jaring gill net. Dengan pengetahuan ini, kita dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan perikanan dan keseimbangan ekosistem laut.

Teruslah eksplorasi dan berinovasi untuk mengembangkan metode penangkapan ikan yang lebih efektif, lestari, dan ramah lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *