Dhomir Mustatir

Dhomir Mustatir Beserta Contohnya

Diposting pada

Hasiltani.id – Dhomir Mustatir Beserta Contohnya. Dhomir Mustatir adalah salah satu konsep penting dalam bahasa Arab yang memengaruhi struktur dan makna kalimat.

Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi konsep Dhomir Mustatir dengan lebih mendalam. Dhomir Mustatir adalah jenis kata ganti yang memiliki ciri khusus dalam bahasa Arab, yang memungkinkan keberadaannya tidak terlihat secara langsung dalam sebuah kalimat.

Untuk memahami dengan lebih baik bagaimana Dhomir Mustatir berfungsi dan bagaimana ia dibagi menjadi dua kategori penting, yaitu Dhomir Mustatir Jawazan dan Dhomir Mustatir Wujuban, mari kita eksplorasi lebih lanjut dalam artikel ini.

Pengertian Dhomir Mustatir

Dhomir mustatir adalah salah satu bagian dari kalimat isim, lebih tepatnya, dalam konteks kalimat isim, kita mempertimbangkan sisi wujudnya. Dalam konteks ini, kalimat isim dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu isim dhohir dan isim dhomir.

Ada setidaknya tujuh pembahasan yang terkait dengan isim-isim dhomir, dan ketujuh pembahasan tersebut dapat berbeda-beda bergantung pada aspek kajiannya.

Aspek kajian dapat melibatkan irob, bentuk penulisan, atau penampakannya dalam kalimat. Dhamir mustatir, khususnya, adalah salah satu bentuk kajian yang terfokus pada isim dhomir dari segi bagaimana mereka muncul atau tampak dalam kalimat.

Dhomir Mustatir adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada kata ganti yang tidak terlihat secara langsung dalam sebuah kalimat. Kata “Dhomir” berarti kata ganti, sedangkan “Mustatir” berarti tertutupi, tersimpan, atau tidak tampak.

Baca Juga :  Doa Cepat Dapat Jodoh dalam 1 Minggu

Contohnya dapat ditemukan dalam kalimat seperti “اُكْتُبْ uktub” yang berarti “tulislah!” Dalam contoh ini, kata ganti dhomir yang mewakili “anta” (انت) tidak terlihat secara jelas dalam kata “ukhtub.”

Definisi dari dhomir mustatir adalah jenis kata ganti yang tidak terlihat dengan nyata dalam sebuah kalimat. Kalimat yang dimaksud dalam pengertian dhomir mustatir ini adalah kalimat yang terdiri dari kata kerja atau kata-kata yang serupa dengan kata kerja.

Namun, perlu dicatat bahwa definisi ini tidak sama dengan pengertian “kalimat” dalam ilmu nahwu yang biasa kita ketahui. Hal ini disebabkan karena dalam definisi kalimat, salah satu syaratnya adalah adanya mufid di dalamnya.

“Mufid” adalah kata atau konsep yang memiliki makna atau memahamkan. Namun, mufid ini tidak selalu ada dalam kalimat yang terdiri dari kata-kata kerja yang mengandung dhomir.

Contohnya adalah dalam kalimat-kalimat yang hanya berisi kata-kata kerja tanpa kata benda atau kata sifat yang jelas. Oleh karena itu, kalimat semacam ini tidak dapat dikategorikan sebagai kalimat dalam pengertian yang lebih luas.

Pembagian Dhomir Mustatir

Pembagian dhomir adalah salah satu aspek yang penting dalam bahasa Arab. Ketika kita membahas dhomir mustatir, kita tak bisa menghindari pembicaraan tentang kalimat fi’il.

Dalam konteks ini, setiap kalimat fi’il akan selalu mengandung dhomir, walaupun terkadang dhomir tersebut dapat berwujud bariz atau mustatir.

Ketika sebuah fi’il mengandung dhomir mustatir, ini menunjukkan bahwa fi’il tersebut merupakan bagian dari kelompok jumlah, lebih tepatnya jumlah fi’liyah.

Dalam hal aspek ke-mustatir-annya, dhamir mustatir dibagi menjadi dua kategori, yaitu wujuban (وجوباً) dan jawazan (جوازاً).

Perbedaan utama antara kategori ini adalah faktor kemustatiran, yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini. Masing-masing dari kategori ini memiliki definisi dan contoh-contohnya sendiri.

Baca Juga :  Menggali Arti dan Makna Laisa Kamitslihi Syai'un

1. Dhomir Mustatir Wujuban (وجوباً):

Dhomir mustatir wujuban merujuk pada kata ganti yang tidak terlihat dalam kalimat karena adanya kewajiban atau keharusan. Ini berarti, dalam konteks tertentu, penggunaan dhomir mustatir ini adalah suatu keharusan atau kewajiban.

2. Dhomir Mustatir Jawazan (جوازاً):

Dhomir mustatir jawazan merujuk pada kata ganti yang tidak terlihat dalam kalimat karena ada pilihan atau izin. Artinya, penggunaan dhomir mustatir ini adalah bersifat opsional atau disertai dengan izin.

 Dhomir Mustatir

Pembagian Dhomir Mustatir dan Dhomir Bariz

Pembagian antara Dhomir Mustatir dan Dhomir Bariz memiliki definisi dan contoh-contohnya masing-masing. Berikut ini adalah ulasan lebih lanjut mengenai kedua jenis dhomir ini:

Dhomir Mustatir Jawazan:

Dhomir Mustatir Jawazan (مستترٌ جوازاً) adalah jenis dhomir yang keberadaannya bisa digantikan dengan isim dhohir (kata benda yang jelas).

Contoh dhomir mustatir jawazan adalah dalam kalimat “سَعِيْدٌ يَجْتَهِدُ” yang berarti “Said itu (orang yang) berusaha keras.” Dhomir yang dimaksud dalam kalimat ini adalah “huwa” (هو) yang tersimpan dalam kalimat “yajtahidu.”

Keberadaan dhomir “huwa” ini bisa digantikan dengan bentuk isim dhohir, sehingga kalimatnya menjadi “يَجْتَهِدُ سَعِيْدٌ.”

Perbedaan utama antara dhomir mustatir jawazan dan dhomir mustatir wujub adalah bahwa dhomir jawazan dapat digantikan dengan isim dhohir, sementara dhomir wujub tidak dapat digantikan.

Dhomir Mustatir Wujuban:

Dhomir Mustatir Wujuban (مستتر وجوباً) adalah jenis dhomir yang tidak dapat digantikan dengan isim dhohir. Dalam contoh kalimat seperti “أُنْصُرْ” (Ungsur) yang berarti “tolonglah!” atau “أضْرِبُ” (adhribu) yang berarti “Saya memukul,” dhomir mustatir wujuban seperti ini tidak dapat digantikan dengan kata benda yang jelas.

Selain itu, dhomir mustatir wujuban juga dapat ditemukan dalam kalimat-kalimat jamak, seperti “صَهْ” (Shah) yang berarti “diamlah!” atau “أُفٍّ” (Uff) yang juga berarti “diamlah!” Dalam kedua contoh ini, dhomir mustatir wujuban tidak dapat digantikan dengan kata benda.

Baca Juga :  Kekuatan Surah Al-Ikhlas untuk Mendatangkan Uang

Contoh-contoh lain dari dhomir mustatir wujuban dapat ditemukan dalam Al-Quran, dan kamu dapat menemukannya dalam artikel yang berbeda di situs nahwu.id yang membahas contoh kalimat dhomir mustatir dalam Al-Quran.

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Dhomir Mustatir beserta contohnya.

Dengan pemahaman yang mendalam mengenai Dhomir Mustatir, kita dapat mengenali perbedaan antara Dhomir Mustatir Jawazan dan Dhomir Mustatir Wujuban.

Dhomir Mustatir Jawazan dapat digantikan dengan isim dhohir, sementara Dhomir Mustatir Wujuban tidak bisa digantikan dengan kata benda yang jelas.

Pemahaman tentang kedua jenis dhomir ini akan membantu dalam memahami struktur kalimat dalam bahasa Arab dengan lebih baik. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi lebih lanjut tentang Dhomir Mustatir dalam pembelajaran bahasa Arab Sobat.

Terimakasih telah membaca artikel Dhomir Mustatir ini, semoga informasi mengenai Dhomir Mustatir ini bermanfaat untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *